Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Medan, 30 November 2017
Bismillahirrohmaanirrokhiiim....
Setiap keluarga memiliki pandangan berbeda-beda tentang bagaimana menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Ada sebagian orang yang sangat menyayangi anaknya sehingga menuruti segala keinginannya. Ada sebagian lain yang cukup tegas dan keras melatih anaknya untuk mandiri, yang kadang kala tidak sesuai dengan kesiapan anak. Perbedaan perlakuan inilah yang akhirnya dapat kita temukan anak-anak yang dianggap "manja" oleh lingkungan, karena terlalu bergantung pada orang lain, bahkan tidak bisa menerima kata "tidak". Ada juga anak yang tertutup dan sangat takut pada orang tuanya yang selalu menuntut kemandirian dan prestasi, akibatnya kepercayaan dirinya terhambat.
Menurut saya, yang ideal adalah, orang tua yang melatihkan kemandirian pada anak, tetapi juga melihat dari kesiapan anak. Tidak semata-mata membantunya dalam segala hal, tetap juga tidak memaksa anak dengan kekerasan ketika dia belum siap, baik secara mental dan fisik. Pada perkuliahan Bunda Sayang Institut Ibu Profesional Level 2 ini, membahas tentang Melatih kemandirian.
Tantangan 10 hari Level 2 ini, saya memilih anak kedua saya Hasna, untuk mebantu saya memainkan game ini. Daftar kemampuan kemandirian yang ingin saya latihkan satu bulan ke depan adalah:
1. Melatih Konsistensi makan sendiri
2. Melatih kemauan mengisi botol minum sendiri
3. Belajar mengambil barang-barangnya sendiri
4. Memantapkan Toilet Training
Hari ini ada dua kemandirian yang saya latihkan, yaitu makan sendiri dan mengisi botol minumnya sendiri. Selama ini, secara kemampuan fisik Hasna yang berusia 3 tahun ini sudah mampu makan di piringnya sendiri baik dengan tangan, sendok, maupun garpu, bahkan kadang sumpit. Selama ini, dia sering beralasan dan minta disuapin. Jika dipaksa dan dibiarkan tidak makan, maka meski sudah disiapkan makanan di piring, dia hanya akan mengambil lauknya saja.
Untuk kemandirian mengambil minum, secara kemampuan dia sudah mampu. mengisi botol di dispenser, memencet kran dispenser, dan mengidentifikasi mana dispenser air panas dan air dingin. Tetapi masalahnya, Hasna suka sekali menyuruh saya, kakaknya atau ayahnya untuk mengambilkan minum. Jika tidak ada yang membantunya, dia akan berteriak-teriak dan mengganggu yang lain sampai ada yang mengambilkannya minum.
Seperti kejadian pagi ini:
Saya: Sarapan yuk dek, bawa botolnya sekalian
Hasna: Bunda yang bawa botol
Saya: Hasna bawa sendiri ya, nanti bunda temani mengisi di dapur
Hasna: Aaaa... bunda aja yang bawa, aku gak bisa niii (mulai merengek)
Saya : Ya sudah, tinggal aja botolnya ayo sarapan dulu
Hasna : Ayolah Bunn, tolong bawain botolnya, aku capek niii
Saya : Ayo bawa botolnya, nanti bunda bantu
Akhirnya Hasna mau membawa botolnya ke dapur. Saya lalu beracting dan berpura-pura kesulitan mengisi botolnya, sehingga tidak penuh-penuh.
Saya : Dek, bunda biasanya isi kran yang merah. Ini kalau kran air dingin yang biru ngisinya gimana?
Hasna: Ya gitulah Bun, dipenceett
Saya: Susah ya, gak penuh-penuh.Biasanya Hasna ngisinya gimana? bisa bantu bunda?
Awalnya dia menolak dan menyuruh "Bunda aja lah Bun". Tetapi saya masih belum memenuhi botolnya. Akhirnya karena kesal, dia turun dan kursi dan mengisi botolnya. Lalu menyerahkan kembali pada saya.
Saya : Adek hebat ya, bisa ngisi botol sendiri. Sampai penuh lagi. Besok-besok isi minum sendiri ya
Hasna: (Belum mau menjawab "Iya")
Kemandirian kedua yang saya latihkan hari ini adalah makan sendiri. Hasna seringkali beralasan capek dan gak bisa pakai sendok, atau tangannya pegel agar bisa disuapin. Jika dibiarkan dan dipaksa makan sendiri, nasinya tidak dimakan.
Saya : Ayo kita makan, hai Hasna (sambil nyanyi)
Hasna: (beranjak ke meja makan, mengambil lauk yang dia suka)
Hari ini cukup mudah diajak makan sendiri. Hanya saja saya harus ikut makan di sampingnya. Dan tidak boleh selesai makan sebelum dia selesai. Jika ditinggal maka Hasna akan menyudahi makannya.
Saya: Nasinya dimakan dek, nanti lmbungnya nangis lho
Hasna : Ini udah dimakanSaya: Dimakan lagi yuk yang banyak, biar usus besar senang
Setelah sering mendongeng tetang organ-organ pencernaan yang suka berbicara, saya jadi sering menghubungkan kejadian sehari-hari seolah-olah organ-organ di tubuh kita seperti hidup dan berbicara. Metode ini cukup berhasil di beberapa waktu. Mengenai makan ini, tantangan saya adalah menjaga mood nya agar mau makan sendiri tanpa dipaksa-paksa dan dibujuk-bujuk.
#HariPertama
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian
Comments
Post a Comment