Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2018

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Zebra (Think Creative Day 10)

Seperti biasa, jika membuat suatu karya entah itu gambar, mewarnai, membuat bentuk-bentuk dengan playdough dan lainnya, Hasna selalu menunjukkannya pada bunda. Terkadang meminta hasil karyanya tersebut didokumentasikan alias difoto. Kali ini, Hasna menunjukkan hasil mewarnai.  "Bunda lihat!" Tunjuknya. "Apa ini sayang?" Tanya bunda. "Ini Zebra." Jawabnya. "Wah, bagus ya. Apa aja warnanya?" Tanya bunda. "Ada ungu, kuning, hijau. Banyak macam-macam warna." Jelasnya dengan bersemangat. Mewarnai Zebra Yaaahh, meskipun kita semua tahu kalau hewan zebra itu hanya punya 2 warna yaitu hitam dan putih. Tetapi Hasna mewarnai gambar zebra dengan berbagai warna. Bahkan kepala dan matanya jadi tidak kelihatan karena ramai warnanya. Kali ini bunda berhasil menahan diri untuk tidak berkomentar tentang warna zebra yang harusnya hitam putih. Bunda sedang menjaga semangat Hasna untuk berekspresi dan bekarya. #Tantangan10ha

Perjalanan (Think Creative Day 9)

Pagi-pagi ketika bunda sedang membantu kakak Raissa merapikan diri sebelum sekolah, adik Hasna masuk kamar. Sambil dengan muka kumel belum mandi, dia menunjukkan hasil karyanya pagi itu. "Bunda-bunda, lihat!" Katanya. "Apa ini dek?" Tanya bunda. "Ini Perjalanan" Jelas Hasna. "Oh, perjalanan" Bunda ber 'oh' sambil menerka-nerka apa maksudnya. Sebenarnya yang ditunjukkan Hasna itu mainan puzzle untuk menumpuk kotak dengan warna yang sama. Semacam sorting colour tetapi menggunakan kotak dengan puzzle dari bahan kayu. Nah, puzzle warna-warninya ini dia berdirikan ke samping mengelilingi kotak tempatnya. Setelah adik Hasna keluar, bundapun bertanya pada kakak. "Apa sih kak perjalanan?" Tanya bunda. "Itu lho bun, balapan." Jawab kakak. "Memang kalian pernah lihat balapan?" Tanya bunda lagi. "Pernah, waktu di rumah Medan sama ayah." Jawabnya. "Oh, di tv?" Kata bunda.

Menyanyi Laguku Sendiri (Think Creative Day 8)

Hampir sebulanan ini Hasna bunda masukkan ke PAUD dekat rumah. Berangkat pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Bunda merasa kasihan, karena ketika kakak sekolah TK, adik Hasna bermain sendiri. Bunda sedang tidak bisa membersamai, apalagi sebentar lagi ada adik bayi. Kemungkinan besar fokus bunda adalah mengurus adik bayi. Untungnya Hasna sangat excited di PAUD, meskipun sederhana tetapi bunda tahu di sana memang hanya bermain tanpa dipaksa belajar. Bahkan kadang jalan-jalan atau beraktivitas di kebun sebelah sekolah.  Hasna memang suka menyanyi, kemarin ibu gurunya mengirimi bunda video ketika Hasna menyanyi sambil menunggu dijemput mbah uti. Di lagu tersebut, Hasna mengarang sendiri syairnya. Tentang mamanya yang belum jemput. Dan bagaimana ia di sekolah. Kata gurunya, di kelaspun dia suka menyanyi sendiri. Berarti dia merasa nyaman di PAUD dan tidak merasa terbebani. Setiap pulang juga selalu cerita. Misalnya saja beberapa hari lalu, anak-anak lomba makan k

Mencampur Warna (Think Creative Day 7)

Sudah lama anak-anak tidak bermain dengan pewarna makanan. Padahal, kegiatan ini adalah favorit mereka. Bahkan segala permainan yang berhubungan dengan air ataupun warna adalah favorit mereka. Setelah pulang sekolah TK, kakak bercerita bahwasannya di sekolah tadi mereka bermain mencampur warna. Media yang digunakan adalah krayon dan kertas.  Biasanya kami melakukan permainan warna dengan air dan pewarna makanan dalam botol-botol kaca maupun gelas plastik. Tetapi di rumah mbah uti hanya ada warna biru yang dulu sempat bunda beli. Warna merah dan kuning tidak ada, dan sayangnya sedang tidak ada yang bisa dimintai bantuan untuk membeli. Akhirnya bunda ajak bermain warna menggunakan krayon saja seperti di sekolah. Anak-anak menyiapkan buku tulis. Kemudian bunda membuat lingkaran dari uang koin, masing-masing gambar terdiri dari dua lingkaran yang bersinggungan. Maksudnya supaya bisa dilihat warna awal yang digabungkan dan warna akhir hasil campurannya. Bunda memberi tulisan warna

Berlatih Menggambar (Think Creative Day 6)

Saat ini, keluarga kami sedang tidak tinggal serumah, khususnya ayah. Bunda, Raissa dan Hasna tinggal di rumah mbah Uti, di Gemolong, Sragen. Ayah tinggal di Pandaan, Pasuruan, karena harus bekerja. Memang agak berat untuk bunda secara mental, apalagi pada masa-masa akhir kehamilan seperti saat ini. Ditambah lagi mbah uti tidak bisa full membantu, karena harus mengurus anaknya adik yang masih 4 bulan. Ibunya bekerja hingga siang hari, sedangkan ayahnya juga bekerja di luar kota.  Biasanya, bunda, Raissa, dan Hasna sering pergi bertiga dengan sepeda motor. Ke perpustakaan, ke taman, ke swalayan, ke salon, dan lainnya. Sayangnya, karena bunda harus bedrest jadi sering bete dan mengeluh pada ayah. Akhirnya ayah menyuruh bunda menghabiskan waktu dengan belanja online. Karena ayah tahu bunda suka belanja. Jadinya setiap hari bunda browsing barang-barang kebutuhan bayi di marketplace . Hampir semua kebutuhan bayi di daftar belanja sudah bunda beli secara online. Bahkan sabun dan b

Kunci Laci (Think Creative Day 5)

Hari berlalu dengan sangat lambat ketika kita tidak melakukan apapun. Memang sungguh membosankan terus-terusan berada di tempat tidur. Meski ditemani gadget, novel, buku-buku, televisi, maupun dvd player. Hasil kontrol ke dokter kandungan kemarin menunjukkan bahwa berat badan bayi masih kurang. Selama sekitar 2 minggu hanya nambah 100 gr. Meskipun frekuensi kontraksi dini sudah berkurang, dokter tetap menyarankan untuk lanjut bedrest dan membatasi aktivitas hingga 2 minggu lagi, ketika usia kandungan sudah 37 minggu. Alhasil, suami tetap mewanti-wanti saya untuk bertahan di tempat tidur. Meskipun sudah sangat bosan, tetapi demi adek bayi ya harus bertahan. Padahal, saya sudah gatel ingin bermain bersama Raissa dan Hasna. Membuat karya-karya DIY yang belum sempat terealisasikan. Termasuk celengan 3 sekat yang mangkrak dari bulan kemarin. Raissa bahkan baru meminta ide membuat tempat untuk baju-baju bonekanya. Saat ini baju-baju itu disimpan bersamaan dengan bonekanya dan accesorisn

Kaki Boneka (Think Creative Day 4)

Dalam mengajarkan anak-anak membaca huruf hijaiyah, selain memakai metode menyanyi, memakai poster, bunda juga tetap menggunakan bantuan buku Iqro. Baik Hasna maupun Raissa memiliki buku Iqro masing-masing, yang kami baca bersama-sama ketika malam hari. Seringnya sih setelah sholat maghrib. Biasanya, ketika mengaji atau membaca buku Iqro sewaktu masih di Medan, kami menggunakan sumpit kayu yang dipakai untuk makan mie balap. Sumpit ini digunakan untuk menunjuk huruf yang dibaca pada buku Iqro. Setelah proses pindahan dan lainnya, sumpit ini tidak terbawa. Kamipun tidak lagi sering membeli mie balap seperti sewaktu di Medan, karena memang tidak ada yang menjual. Sehingga sumpit ini tidak lagi tersedia di rumah.  Selanjutnya, bunda lebih sering tidak memakai alat bantu alias menunjuk huruf dengan jari telunjuk saja. Atau kadang memakai pensil, pulpen, krayon, maupun ujung runcing sisir gagang lancip. Pokoknya sesuatu berbentuk batang yang saat ini mudah ditemukan di sekitar

Gunung (Think Creative Day 3)

Bunda masih membatasi aktivitas, sesuai arahan dokter minimal hingga 3 minggu ke depan ketika usia kandungan menginjak 37 minggu. Ada rasa bersalah karena tidak bisa menemani Raissa dan Hasna maupun membuatkan aktivitas untuk mereka. Tetapi Alhamdulillah anak-anak sangat pengertian. Mereka bermain sendiri, memanfaatkan mainan bongkar pasang berbagai bentuk untuk membuat bermacam-macam benda sesuai kreativitas mereka. Bermain pretend play, bermain profesi, menggunting dan menempel. Membuat topeng, dan celengan dari kertas. Sesekali mereka akan ke kamar bunda dan meminta sedikit bantuan ini itu. Bahkan yang sangat mengharukan, anak-anak tahu bunda dan dedek bayi sedang perlu istirahat. Sehingga mereka sering menawarkan diri mengisikan minum, air termos, mengambilkan cemilan dan menawari makan. Masya Allah, tabarokallah anak-anak yang sungguh luar biasa. Salah satu moment ketika adik Hasna menemui bunda di kamar, dia menunjukkan salah satu temuannya.  "Bunda lihat, ini gu

Botol Bekas Air Mineral (Think Creative Day 2)

Sepulang dari Rumah Sakit Kemarin, bunda membawa botol bekas air mineral yang memiliki corong kecil. Botol ini mmudahkan bunda minum air putih sambil tiduran dibandingkan menggunakan sedotan. Ketika itu masih ada isinya, jadi mau bunda habiskan dan bunda buang. Ketika anak-anak melihat botol tersebut, bunda bilang "ini tidak boleh lagi diisi air untuk minum, karena bukan dibuat untuk itu. Kakak sama adek boleh pakai untuk main". Ketika menyampaikan hal ini, maksud bunda adalah untuk main masak-masak di kebon mbah uti. Atau untuk tuang-tuang air membuat adonan tanah. Ternyata, main versi mereka sangatlah luas. Botol ini akhirnya dipakai untuk main bola, ditendang-tendang oleh kakak dan adik bergantian. Karena mereka berdua tidak ada yang mau jadi kiper, maka tugas ini digantikan oleh kursi rotan. Bunda sempat memberi ide, ya sudah bisa jadi bola. Buat main basket aja, dilempar masuk ke ayunan keponakan yang masih 4 bulan. Maksud bunda supaya sekalian belajar b

Gelembung (Think Creative Day 1)

Saya cukup terlambat memulai tantangan level 9 kali ini. Kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional pada level ini adalah tentang "berfikir kreatif". Membahas tentang kreatif, seringkali diasosiasikan dengan sebuah karya. Padahal, "bergeser" dari pemahaman rutin, sudah bisa disebut kreatif. Tentunya yang positif ya, tidak sembarang "nyeleneh" itu disebut kreatif. Beberapa hari yang lalu saya sempat dirawat di rumah sakit untuk bedresr dan injeksi pematangan paru janin. Pasalnya, di kehamilan yang baru menginjak 32 minggu ini saya sudah hampir 2 minggu mengalami flek, serta frekuensi kontraksi yang terus meningkat. Meski sudah diusahakan untuk bedrest di rumah, tetapi kondisi belum membaik. Sebagai antisipasi jika terpaksa melahirkan prematur, maka dilakukan injeksi pematangan paru janin. Suami akhirnya mengambil cuti, menemani saya di Rumah Sakit, sedangkan anak-anak bersama simbahnya. Setelah pulang dari Rumah Sakit, saya masih harus membatasi