Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Math Around Us - Pola

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Sejak masih di Medan, tidur siang selalu menjadi PR berat buat bunda. Anak-anak seolah tak punya lelah dan terus berlarian ke sana kemari. Pun ketika di rumah mbah, siang hari mereka tetap meminta bunda menemani bermain. Padahal semenjak hamil anak ketiga, tidur siang seperti hal wajib buat bunda. Setiap siang bunda harus menyempatkan tidur barang sebentar. Jika dipaksa beraktivitaspun nantinya tiba-tiba ketiduran. Kondisi ngantuk mebuat bunda malas membuat aktivitas untuk anak-anak. Tetapi mereka terus saja memaksa. Sehingga bunda meminta mereka berjanji mengijinkan bunda tidur siang setelah membuat mainan. Bunda teringat sisa kertas warna warni ketika merangkai seserahan untuk nikahan adik. Setelah bunda lihat, ternyata masih ada di bufet tv. Akhirnya bunda ajak membuat lampion pura-pura berbentuk rantai yang sering bunda buat waktu kecil. Mainan ini terdiri dari kertas memanjang yang dilem dan dirangkai membentuk rantai. Kemudian diberi

Math Around Us - Membuat Nutrijel lapis

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Pada tanggal 11 April kemarin, mbah Uti ulang tahun. Bunda mengajak Raissa dan Hasna untuk membuat puding kaca atau puding mozaik dari agar-agar dengan isian nutrijel. Kebetulan ada beberapa agar-agar bubuk yang belum diolah. Raissa dan Hasna bersemangat memasak nutrijell ukuran kecil sebagai isian. Raissa memasak rasa jambu berwarna merah, dan Hasna rasa melon berwarna hijau. Mulai dari memasukkan bubuk jelly anak-anak mengerjakan sendiri. Bunda menunjukkan takaran gula pada kemasan adalah setengah gelas kecil. Kemudian anak-anak menuang gula tersebut ke panci dan mengaduknya. Ketika tiba saatnya menuang air, bunda menunjukkan takaran airnya 400 ml pada kemasan, dan menunjukkan angkar 400 pada gelas ukur. Ketika Raissa dan Hasna menuang air ke dalam panci berisi gula dan bubuk nutrijel, mereka sangat takjub ketika melihatnya berubah warna. Campuran milik kakak berubah menjadi warna merah dari rasa jambu. Sedangkan campuran milik adik berub

Math Around Us - Menimbang Buah dan Sayur

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Beberapa hari ini kami sedang kehabisan buah - buahan di kulkas. Hanya ada pisang yang memang rutin dibeli dan dikonsumsi mbah Uti dan mbah Kakung. Sayangnya, di antara kami bertiga, hanya Hasna yang suka pisang. Bunda kadang-kadang saja memakannya. Sedangkan Raissa sama sekali tidak menyukainya. Kami bertiga sangat menyukai buah-buahan sebagai cemilan sehari-hari. Meski jenis buah yang kami suka berbeda-beda. Bunda sangat menyukai jeruk, Raissa sangat menyukai melon dan buah naga, Hasna menyukai macam-macam buah, tetapi terutama pisang, jeruk, pir, dan apel. Pagi itu, pergilah kami ke toko buah untuk membeli persediaan. Bunda langsung memilih jeruk sebanyak 1 kg. Raissa memilih buah naga dan pir, sedangkan Hasna memilih apel.  Sesampainya di rumah, bunda mengajak mereka bermain menimbang buah. Buah mana yang paling berat, dan buah mana yang paling ringan. Sambil mengenalkan alat ukur berupa timbangan. Bunda mengumpulkan buah dan sayur

Math Around Us - Memperkirakan Waktu

Bismillahirrohmaanirrohiiim... Sebagai orang tua yang memiliki anak di jaman now, kami menghadapi tantangan tersendiri terkait gadget. Jika di rumah kami biasanya, bunda menetapkan jatah screening time untuk anak-anak. Misalnya, mereka boleh menonton tv atau menonton video di Ipad sehari 2x yaitu siang dan sore/malam selama 1-2 jam setiap durasi. Penerapan screening time menjadi sulit ketika kami tinggal di rumah mbah. Om Diksa tidak mendapatkan batasan screening time khususnya televisi. Bahkan bangun tidur langsung menyalakan tv. Pada siang hari, dia akan bermain game di komputer atau di handphone. Anak-anak sangat suka mengikuti om kecilnya ini. Jika omnya di rumah, apapun yang dilakukan omnya diikuti oleh mereka. Sehingga penerapan screening time ini tidak bisa seketat ketika di rumah sendiri. Pada akhirnya, jika mereka sudah terlalu lama menonton tv, bunda akan memberi batasan waktu. "Raissa, Hasna, mau nonton sampai berapa lama lagi? Sekarang pukul 2 lewat

Math Around Us - Mengurutkan Daun dari Besar ke Kecil

Bismillahirrohmaanirrohiiim... Kegiatan ini kami kategorikan sebagai Menyusun atau Mengurutkan dari ukuran terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya. Keterbatasan aparatus dan alat peraga membuat bunda harus berpikir keras untuk mencari benda dengan kategori yang sama tetapi memiliki ukuran berbeda. Berhubung rumah Mbah Uti memiliki kebun yang cukup luas dengan berbagai macam tanaman yang tumbuh, pilihan jatuh pada dedaunan. Bunda meminta kakak dan adik mencari keranjang di dapur sebagai wadah memanen daun. Kemudian mereka berkeliling di halaman samping rumah yang langsung berbatasan dengan kebun. Bunda meminta mereka mengumpulkan daun dari pohon-pohon yang ada. Mulai dari pohon kelengkeng, beringin, pereh, keji beling, gembur batu, dan beberapa tumbuhan lain yang bunda tidak tahu namanya. Anak-anak cukup bersemangat, meski mereka tidak tahu akan digunakan sebagai apa daun-daun itu nantinya. Setelah terkumpul cukup banyak daun dengan variasi ukuran yang bermacam-macam

Math Around Us - Belajar Pola dengan Sate Sentiling

Bismillahirrohmaaniroohiiim... Pada hari itu, kami membantu Om Diksa (Adik Bunda yang masih SD) untuk mencari ide membuat panganan dari olahan singkong dan membawanya ke sekolah untuk dihias. Bunda menyarankan membuat sentiling singkong yang diberi warna dan ditusuk seperti sate. Mbah Uti yang kebagian membeli singkong dan memarutnya, kemudian diberi warna, dibentuk bulat dan dikukus. Bunda memanfaatkan kegiatan ini untuk mengenalkan pola pada anak-anak. Setelah bola-bola sentiling matang, bunda meminta kakak melumurinya dengan kelapa parut. "Ayo kak, bola-bola warna-warninya dilumuri kelapa parut, nanti kita bikin sate." kata bunda. Kakak Raissa mulai mengaduk-ngaduk bola-bola sentiling dengan kelapa parut. Setelah semua terlumuri kelapa parut, bunda mencontohkan cara menusuk dengan tusuk sate. Warna kuning yang pertama, kemudian warna merah, dan kembali ke warna kuning sebagai penutup. Meski hasil tusukannya kurang rapi, tapi kakak sudah bisa mengikuti pol

Math Around Us - Mengelompokkan berdasarkan nominal

Bismillahirrohmaanirrohiiim... Kegiatan kami kali ini masih seputar mengelompokkan. Sambil mengenalkan alat pembayaran yaitu uang kertas dan nominal angka yang tertera pada lembaran uang tersebut. Kami memulai dengan mengenal nilai uang sesuai angkanya, 2000, 5000, 10000. Ada dua jenis gambar lembaran uang, yaitu uang Rupiah lama dan Rupiah baru. Bunda menjelaskan meski gambarnya berbeda, jika angka yang tertulis sama, maka nilainya sama.  Kami belajar mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Dimulai dengan membuang 3 digit angka nol pada masing-masing uang. Sehingga didapat angka 2, 5, dan 10. Dari situ kakak Raissa mulai paham mana yang lebih banyak, dan lebih besar nilainya. Kemudian kami mulai menyusun lembaran uang tersebut dari nilai paling kecil, yaitu 2000, kemudian 5000 dan 10000. Raissa sudah bisa mengelompokkan lembar uang dengan nilai yang sama ditumpuk menjadi satu, meskipun gambarnya berbeda.  #Tantangan10hari #GameLevel6 #KuliahBunsayIIP

Math Around Us - Mengelompokkan Warna

Bismillahiroohmaaniroohiiim... Kami masih tinggal di rumah mbah Uti, adik ipar baru melahirkan bayi. Kami mengunjungi mereka di rumah bersalin. Anak-anak sangat antusias melihat adik bayi yang baru lahir. Ketika munda mulai hamil calon anak ketiga, bunda mulai menjelaskan pada anak-anak bahwa bunda ankan memiliki bayi, dan anak-anak akan menjadi kakak. Bunda juga memperlihatkan video di youtube tentang proses perkembangan bayi di dalam kandungan. Sehingga ketika melihat anaknya om yang baru lahir mereka jadi tahu, adik bayi di perut bunda ketika lahir nanti akan seperti itu. Adanya adik bayi di rumah membuat bunda menjadi lebih sibuk. Tentunya hal ini mengurangi waktu bunda dalam membersamai anak-anak. Sehingga kegiatan pengenalan matematis logis masih seputar pengelompokan. baik itu pengelompokan bentuk maupun warna. Bunda meminta anak-anak mengumpulkan benda-benda yang berwarna merah. Kebanyakan benda berasal dari mainan masak-masak yang baru kami beli semenjak tin

Math Around Us - Membagi kartu sama banyak

Bismillahirohmaanirohiiim... Raissa dan Hasna senang mengumpulkan kartu-kartu, entah bekas kartu-kartu member atau asuransi, kartu hadiah yogurt, dan kartu-kartu lainnya. Ketika kami di rumah mbah Uti pun, kartu-kartu itu dibawanya. Tiba-tiba suatu siang, kakak panik dan berputar-putar di sekeliling rumah. Dia kehilangan satu bendel kartu mainannya yang biasanya disimpannya di dompet. Kami mencarinya sambil membereskan mainan masak-masak dan barang-barang lainnya yang berserakan. namun, hasilnya nihil. Kartu-kartu itu tidak ditemukan. Raissa sangat sedih dan frustasi, akhirnya bunda menawarkan untuk membeli kartu di toko mainan. Keesokan harinya, kami bertiga pergi ke kota Gemolong untuk membeli roti sekalian ke toko mainan. Sayangnya di toko tersebut tidak menjual kartu permainan. Kemudian si penjual menyarankan kami membeli pada tukang mainan keliling yang biasa mangkal di sekolahan. Akhirnya kami mendapatkannya. Bunda membelikan kartu karakter "Hai Tayo" 2 bu

Math Around Us - Mengelompokkan baju

 Bismillahiroohmaanirrohiim.. Materi ke 6 pada kelas Bunda Sayang Batch #3 adalah Menstimulus Matematika Logis Pada Anak. Ada quote yang cukup mengena pada materi kali ini "Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan". Hal ini memang perlu saya perhatikan lebih dalam. Raissa anak pertama, dulunya sangat menyukai hitungan atau hal-hal yang berbau angka. Sekarang ini dia sedang bersekolah TK. Tetapi setiap hari selalu mendapat PR, bahkan semakin lama semakin sulit. PR berhitung sudah sampai 3 digit angka. PR menulis sudah disuruh mengerjakan lawan kata. Raissa yang awalnya sangat suka mengejakan worksheet menjadi semakin jarang mengerjakannya. Bahkan papan tulis mulai nganggur, padahal dulu sering sekali dia pakai belajar menulis atau menggambar.  Saya mulai mengambil jeda, memberi ruang padanya dari calistung. Aktivitas yang kami lakukan lebih banyak menggunakan benda-benda di sekitar. Pensil dan buku hanya sesekali digunakan, itupun untu