Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Ayo Kita Belajar Mengaji

Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Hari ini saya ingin mengajarkan tentang Huruf Hijaiyah kepada Hasna. Selama ini memang dia suka ikut nimbrung jika kakaknya sedang mengaji Iqro. Tetapi Hasna tidak mau memulai dengan huruf Aif dan Ba. Dia lebih suka membuka-buka halaman yang rumit dengan huruf-huruf yang sudah bersambung. Sehingga saya mengajarkan bunyinya saja, tanpa memperhatikan hurus di halaman yang sedang dibukanya. Bunda : "Hasna, ayo kita mengaji yukk" Hasna : (Mengambil Iqro dan duduk) Bunda : "Halaman pertama dulu ya, A Ba Ta" Hasna : "Mana sisir bunda?" (sambil sibuk keliling kamar) Bunda : "Buat apa sisir, kan mau ngaji" Hasna : "Buat tunjuk-tunjuk looh" (bunda lupa, ternyata maksudnya sisir ujung runcing yang suka dipakai bunda dan kakak untuk menunjuk huruf di buku Iqro') Bunda : "Coba cari di kasur, di bawah bantal" Hasna : (turun sambil membawa sisir runcing warna biru) "Ini buat kak

Sholat Fardhu Ada 5 Waktu

Bismillahirrohmaanirrohiim.... Saat ini, kakak Raissa sudah mulai aktif bertanya tentang waktu-waktu sholat, berapa raka'at sholat subuh? berapa raka'at sholat dzuhur dan lainnya. Saya sekalian ingin mengajarkan Hasna tentang waktu-waktu sholat Fardhu. Memang untuk sholat sunnah belum saya jelaskan lebih lanjut. Di rumah kami memang tidak semua Adzan terdengar, seringnya hanya Adzan subuh dan Adzan Maghrib. Jadi anak-anak paling hafal waktu sholat adalah ketika mendengar adzan saja. Saya mengajarkan perlahan-lahan dengan kebiasaan. Saya mulai konsisten mengingatkan anak-anak untuk sholat setiap kali masuk waktu sholat. Ketika bangun tidur, kita sholat Subuh 2 raka'at. Ketika waktu makan siang, berarti kita sholat Dzuhur 4 raka'at. Ketika bangun tidur siang dan sebelum mandi, kita sholat Ashar 4 raka'at juga. Waktu hari mulai gelap, kita sholat Maghrib 3 rakat'at lanjut mengaji. Sehabis makan malam, kita sholat Isya 4 raka'at. Alhamdulillah wa Syu

Sholat Itu Tiang Agama

Bismillahiroohmaaniroohiiim.... Mengajarkan kecerdasan spiritual dan mengembangkan fitrah keimanan merupakan tantangan yang cukup menyita pikiran. Saya harus kreatif dalam memilih cara-cara yang bisa dipahami oleh anak-anak khususnya di usia dini. Terlebih lagi, pemahaman saya tentang Agama Islam yang masih cukup dangkal. Seringkali saya bertanya-tanya, kenapa orang-orang yang beragama Islam banyak yang melalaikan sholat. Padahal sholat adalah Tiang Agama, sholat adalah Rukun Islam yang Kedua. Sayapun berpikir, mungkinkah itu dipengaruhi juga oleh penanaman aqidah di usia dini? Seperti pengalaman saya sendiri, orang tua lebih banyak menyerahkan pengajaran Agama pada sekolah dan juga TPQ. Selama waktu saya belajar agama di waktu kecil, lebih banyak difokuskan pada kewajiban-kewajiban kita sebagai umat muslim. Hafalan do'a, hafalan surat, mengaji dan lainnya. Sehingga kebanyakan dari kami sholat atau mengaji karena diteriakin ibu. Hehehe... Setelah saya menjadi ibu, dan punya

Mari Kita Berdo'a

Bismillahirrohmaaniroohiiim... Saya pernah punya mimpi, ingin kelak anak-anak saya menjadi Hafidzahpenghafal AL-Qur'an. Tetapi ternyata hingga kini itu masih sebatas mimpi. Saya tak kunjung memulai langkah-langkah untuk mencapainya. Saya sendiri, Juz 30 saja belum hafal. Bahkan sekarang-sekarang ini belum mulai menghafal lagi. Saya sadar, jika saya ingin anak-anak menjadi Hafidzah maka saya juga harus punya komitmen untuk memperbaiki hafalan saya sendiri. Sebenarnya, saya membelikan boneka hafidzah untuk anak-anak sudah cukup lama. Tetapi memang tidak intensif didengarkan. Pasalnya, mereka lebih mudah menghafal dengan nada bacaan saya yang sederhana dibandingkan dengan rekaman yang ada di boneka hafidzah. Saya pernah mensiasati dengan merekam suara saya, lalu meminta mereka mendengarkan. Tetapi ternyata metode ini juga kurang cepat ditangkap. Jadi kembali harus membaca bersama saya, menirukan, dan membaca bergantian. Nah, jadwal untuk melakukan ini yang selama ini saya belu

Hujan Turun dari Langit, Siapa ya yang Mendatangkan Hujan?

Bismillahirrohmaanirrohiiim.... Sudah sejak malam hujan deras berlanjut rintik tak berkesudahan mengguyur rumah kami. Hingga pagi itupun belum ada tanda-tanda akan reda. Hari Selasa yang gelap dan basah membuat kami mengurungkan niat untuk keluar rumah. Meski hanya sekedar belanja sayur sekalipun. Jadilah menu hari itu memanfaatkan apa yang ada di kulkas. Beruntungnya kami, masih ada beberapa potong ayam  dan bakso sapi di freezer. Ada juga wortel dan jamur kuping kering. Kebetulan juga masih ada tempe setengah papan, lumayan kan bisa digoreng tepung. Jadilah hari itu kami masak yang hangat-hangat, sup kimlo dan tempe goreng. Ketika itu, kami bertiga, saya,  Raissa dan Hasna duduk di meja makan sambil memandang hujan di luar. Meja makan kami berhadapan langsung dengan pintu yang  menuju halaman belakang. Kami mengobrol tentang bagaimana hujan turun. Tentang air laut yang menguap dan membentuk awan. Lalu saya bertanya pada Hasna. Bunda : "Hasna tahu itu apa?" (samb

Siapa yang Memberi Kita Jari-Jari Tangan dan Kaki? Allah SWT

Bismillahirrohmaaniroohiiim.... Hari ini, adalah tantangan Hari Ke 5 Kecerdasan Spiritual. Bunda mengkhususkan untuk belajar bersama Hasna untuk Mengenal Allah SWT. Beberapa hari sebelumnya bisa dibilang belum berhasil ya, jadi bunda terus-terusan mengulang lagi mengenalkan Allah SWT kepada Hasna. Kami belajar tentang tubuh kita, ada jari tangan, ada jari kaki, ada mulut ada mata, ada hidung, ada telinga, dan lainnya, Bunda :"Ayo Hasna kita hitung jari tangan kita yuukk..." Hasna : "Satu, dua, tiga, empat, ada banyaakkk..." Bunda : "Jari tangan Hasna dipakai untuk apa?" Hasna : "Ada tangan makan, ada tangan cebok" Bunda : "Siapa yang memberi kita jari tangan? A..." Hasna : "Allah" Bunda : "Siapa yang memberi kita hidung?" Hasna :(menghirup nafas sambil monyong) Bunda : "Mata untuk apa?" Hasna : "lihat" Bunda : "Siapa yang memberi kita mata?" Hasna :

Hasna Sayang Allah Juga Kan?!

Bismillahirrohmaanirrohiiim.... Tantangan Kecerdasan Spiritual Hari ke 4 seharusnya diposting Hari Minggu kemarin, tanggal 7 Januari, tetapi entah bagaimana saya lupa sama sekali. Pasalnya, kami menempuh perjalanan darat dan udara dari Jakarta ke Medan. Kami sekeluarga berangkat pukul 08.00 WIB pagi menuju Bandara Soekarno-Hatta menggunakan mobil. Kami berangkat dari rumah keluarga Ayah di Bekasi, cukup jauh menuju kota Tangerang. Sekitar pukul 13.30 WIB siang kami sampai di Bandara Kualanamu di Medan, atau tepatnya di Deli Serdang. Untuk menuju rumah kami di Binjai, perjalanan memakan waktu hampir 3 jam, selain juga dikarenakan kondisi jalan macet. Pada pagi hari sebelum berangkat, bunda dan Kakak sudah siap rapi memakai jilbab. Adik Hasna kembali lagi tidak memakai jilbab dengan alasan sumuk. Padahal kendaraan yang kami naiki ber AC, hanya saja Hasna memang sedang tidak mau memakai jilbab. Saya mencoba mengulang lagi bagaimana Allah SWT memberikan kita limpahan rezeki, da

Anak Perempuan itu Pakai Jilbab, yang Pakai Topi Anak Laki-Laki

Bismillahirrohmaanirrohiim... Sudah lebih dari dua minggu kami meninggalkan kota Medan. Setelah dari rumah mbah di Sragen, kami lalu ke rumah eyang di Bekasi. Hari ini Ayah datang untuk menjemput kami semua kembali ke Medan besok. Setelah seharian di rumah, kami pergi keluar jalan-jalan bersama ayah. Ketika itu, kakak dan bunda sudah memakai jilbab. Tetapi Adik masih harus dibujuk. Bunda : " Ayo Hasna pakai jilbabnya, kita mau pergi." Hasna : (masih cuek tidak mau mendengar) Bunda : "Sayang, jilbab itu tanda taat kita kepada Allah. Mau bunda ambilkan jilbab yang putih?"  Hasna : "Aku suka pakai jilbab" (ingin menyatakan bahwa dia memakai jilbab karena kemauannya, bukan karena disuruh bunda) Setelah sampai ditempat tujuan, ayah kesulitan mendapat tempat parkir. Jadi bunda dan anak-anak turun duluan lalu menunggu di kolam ikan. Hasna suka sekali melihat ikan, ikannya besar-besar. Ketika itu banyak juga orang yang bersantai di sekita

Sehat itu juga Rezeki Allah lho..

Bismillahirrohmaanirrohiiim..... Hari kedua tantangan, Bunda ingin mengajarkan kepada Hasna tentang "rezeki". Tadi pagi setelah bangun tidur, Hasna demam. Cukup rewel karena sepertinya akan Flu. Susah makan, tetapi tidak mau tidur dan istirahat. Seharian bermain dengan Eyangnya, malah beberapa kali ikut keluar. Bunda sudah melarang, tetapi adik tidak menurut. Akhirnya setelah makan siang, Hasna bunda paksa masuk kamar. Meskipun awalnya menangis dan marah, namun tak berapa lama langsung tidur. Setelah bangun tidur dan cukup membaik, Bunda mengajak adik mengobrol tentang sakitnya. Bunda : "Adik sedang sakit ya?" Hasna : "Iya, makanya minum obat" Bunda : "Kalau tidak sakit artinya See...." Adik : "Haattt.." Bunda : "Adik tahu gak, sehat itu termasuk Reze..." Adik : "Kii... Adik tahu, makanan, mainan, ayam, itu juga rezeki" Bunda : "Rezeki itu datangnya dari A....?" Adik : (tertawa ta

Hasna, Mari Kita Mengenal Allah SWT

Bismillahirrohmaanirrohiim... "PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP" Judul di atas adalah materi kelas Bunda Sayang Institut Ibu profesional Batch #3. Tantangan pada materi ini adalah tentang melatih kecerdasan, meliputi: Kecerdasan Intelektual Kecerdasan Emosiona Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Menghadapi Tantangan Pada tantangan kali ini, saya memilih Kecerdasan Spiritual, dan partner  kali ini masih Adik Hasna (3,2 tahun). Sebenarnya untuk kecerdasan lain, Hasna juga masih perlu banyak dilatih, tetap kali ini saya memilih kecerdasan spiritual. Hasna masih sulit jika diajak sholat, atau mengaji, memakai jilbab, atau aktivitas keagamaan lainnya. Saya berharap dapat mengembangkan Fitrah Keimanan dan menanamkan Aqidah sejak sekarang. Sehingga kelak, ketika mereka sudah memikul beban agama, anak-anak dapat menjalankan kewajiban agamanya dengan penuh kesadaran. Project Ini kami namakan "SEMUA DISAYANG ALLAH". Hari Pertama,