Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Medan, 02 November 2017
#Day1
Pagi ini, terjadi sedikit keributan di pagi hari. Pasalnya, Raissa nggak mau bangun. Bolak balik dibangunkan, tetapi dia hanya berputar-putar saja di tempat tidur. Sampai pukul tujuh pagi, masih belum mau membuka mata. Sampai bunda nyalakan musik baby shark keras-keras, tapi tetap tidak bangun juga. Setelah sedikit paksaan akhirnya bangun juga. Bunda langsung memburu-buru untuk siap-siap ke sekolah. Tetapi ternyata si anak tak mau bekerja sama.
Akhirnya si Ayah angkat bicara, "Ya sudah, kalau tidak mau pergi sekolah, hari ini belajar di rumah".
Saat ini, anak pertama saya sekolah di TK. Kejadian ini bukan pertama kalinya. Kami memang tidak memaksa jika Raissa sedang tidak mood sekolah. Kami pun menyadari, mungkin dia bosan dengan pelajaran calistung di sekolah.
Lalu saya bilang, "Jika kakak tidak ke sekolah hari ini, maka kakak harus menentukan mau belajar apa di rumah".
" Aku mau belajar tentang alam semesta." kata kakak.
Sayapun berkata,"ok, tapi kita sarapan dulu ya".
Tetapi ternyata, Raissa memilih mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, kami baru sarapan bersama, dengan adik Hasna juga. Selesai sarapan, Raissa hanya meletakkan piringnya di tempat cuci piring seperti biasa. Lalu saya berkata, "Kakak, mau nggak, mulai sekarang bantu bunda cuci piring makan sendiri?"
Raissa sudah beranjak dan mau mulai memilih aktivitasnya hari ini, tetapi kemudian dia berbalik dan berkata, "Kursinya mana Bun?". "Di dekat lemari piring kak." Saya menjawab.
Kemudian Raissa mulai membawa kursinya ke dekat kitchen sink dan memulai mencuci piringnya sambil berkata, "Dulu kakak udah bisa cuci piring sendiri."
Mencuci piring memang bukan skill baru buat Raissa, tetapi karena kalau pagi dia sekolah, jadi tidak pernah mencuci piring lagi. Soalnya ketika sarapan, dia sudah berseragam rapi, jadi bundanya nggak mau bajunya kotor. Hehehe... Akhirnya, siang dan malampun tidak pernah disuruh mencuci piring lagi.
Saya ingin mengajarkan lifeskill padanya sejak dini, mencuci piring adalah salah satu yang tidak terlalu rumit dan berbahaya. Jadi sebisa mungkin ingin saya biasakan lagi. Tetapi sebelumnya memang saya seringkali menggunakan kalimat perintah untuk menugaskan sesuatu. Salah satunya menyuruh mencuci piring. "Jangan lupa cuci piring kak" teriak saya seringkali.
Hari ini saya mencoba dengan kalimat tanya, "Kakak mau nggak, mulai sekarang bantu bunda mencuci piring makan sendiri?", memberikan kebebasan baginya untuk memutuskan. Hasilnya, dia malah merasa dipercaya dengan tugas yang saya berikan. Bahkan mau membantu adiknya. Dia mengerjakannya tanpa merasa terpaksa karena disuruh, tetapi lebih kepada melakukan sesuatu yang dia putuskan sendiri untuk dilakukan.
"Punya adik juga ya bun." Tiba-tiba Raissa nyeletuk di tengah lamunan saya.
#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
#Day1
Pagi ini, terjadi sedikit keributan di pagi hari. Pasalnya, Raissa nggak mau bangun. Bolak balik dibangunkan, tetapi dia hanya berputar-putar saja di tempat tidur. Sampai pukul tujuh pagi, masih belum mau membuka mata. Sampai bunda nyalakan musik baby shark keras-keras, tapi tetap tidak bangun juga. Setelah sedikit paksaan akhirnya bangun juga. Bunda langsung memburu-buru untuk siap-siap ke sekolah. Tetapi ternyata si anak tak mau bekerja sama.
Akhirnya si Ayah angkat bicara, "Ya sudah, kalau tidak mau pergi sekolah, hari ini belajar di rumah".
Saat ini, anak pertama saya sekolah di TK. Kejadian ini bukan pertama kalinya. Kami memang tidak memaksa jika Raissa sedang tidak mood sekolah. Kami pun menyadari, mungkin dia bosan dengan pelajaran calistung di sekolah.
Lalu saya bilang, "Jika kakak tidak ke sekolah hari ini, maka kakak harus menentukan mau belajar apa di rumah".
" Aku mau belajar tentang alam semesta." kata kakak.
Sayapun berkata,"ok, tapi kita sarapan dulu ya".
Tetapi ternyata, Raissa memilih mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, kami baru sarapan bersama, dengan adik Hasna juga. Selesai sarapan, Raissa hanya meletakkan piringnya di tempat cuci piring seperti biasa. Lalu saya berkata, "Kakak, mau nggak, mulai sekarang bantu bunda cuci piring makan sendiri?"
Raissa sudah beranjak dan mau mulai memilih aktivitasnya hari ini, tetapi kemudian dia berbalik dan berkata, "Kursinya mana Bun?". "Di dekat lemari piring kak." Saya menjawab.
Kemudian Raissa mulai membawa kursinya ke dekat kitchen sink dan memulai mencuci piringnya sambil berkata, "Dulu kakak udah bisa cuci piring sendiri."
Mencuci piring memang bukan skill baru buat Raissa, tetapi karena kalau pagi dia sekolah, jadi tidak pernah mencuci piring lagi. Soalnya ketika sarapan, dia sudah berseragam rapi, jadi bundanya nggak mau bajunya kotor. Hehehe... Akhirnya, siang dan malampun tidak pernah disuruh mencuci piring lagi.
Mencuri piring sendiri, abaikan dapur yang ala kadarnya |
Saya ingin mengajarkan lifeskill padanya sejak dini, mencuci piring adalah salah satu yang tidak terlalu rumit dan berbahaya. Jadi sebisa mungkin ingin saya biasakan lagi. Tetapi sebelumnya memang saya seringkali menggunakan kalimat perintah untuk menugaskan sesuatu. Salah satunya menyuruh mencuci piring. "Jangan lupa cuci piring kak" teriak saya seringkali.
Hari ini saya mencoba dengan kalimat tanya, "Kakak mau nggak, mulai sekarang bantu bunda mencuci piring makan sendiri?", memberikan kebebasan baginya untuk memutuskan. Hasilnya, dia malah merasa dipercaya dengan tugas yang saya berikan. Bahkan mau membantu adiknya. Dia mengerjakannya tanpa merasa terpaksa karena disuruh, tetapi lebih kepada melakukan sesuatu yang dia putuskan sendiri untuk dilakukan.
"Punya adik juga ya bun." Tiba-tiba Raissa nyeletuk di tengah lamunan saya.
#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Comments
Post a Comment