Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Bismillahirrohmaanirrohiiim....
Hari ini adalah hari Sabtu, Raissa libur sekolah, ayah juga di rumah. Hari Minggu besok ayah ada acara, jadi kami belanja bulanan pada hari ini. Karena mendadak, bunda jadi lupa mengajak Raissa membuat daftar belanjaan. Padahal, hal ini cukup seru, dia bisa belajar membaca, menulis, dan mendefinisikan barang-barang di supermarket sesuai catatan.
Sesampainya di rumah, anak-anak tertidur di mobil. Jadi mereka tidak ikut menata barang belanjaan. Malamnya, kami belajar berhitung. Khususnya tentang pengurangan. Di sekolah TK nya, gurunya sudah mengajarkan pengurangan 2 desimal. Teman2nya banyak yang sudah bisa, karena banyak juga yang les. Saya sebenarnya tidak ingin memaksa, tetapi terkadang kasihan juga ketika Raissa harus keluar kelas belakangan karena belum bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebelum pulang.
Dahulu saya sudah mengenalkan konsep pengurangan dengan benda riil. Biasanya buah-buahan. Cerita yang saya sampaikan bahwa bunda membeli buah, lalu dimakan adik, jadi sisa berapa. Raissa sudah bisa mengubah konsep ke menghitung benda lain, paling sering menggunakan jari. Jika soal pengurangan di bawah 10, Raissa bisa menjawab dengan menghitung jari. Tetapi untuk angka di atas 10 dia belum bisa
Saya memberikan soal dan mengajarkannya mencongak menggunakan kertas coret-coretan. Berhubung saya belum mempelajari metode lain, jadi yang saya ajarkan adalah cara yang saya tahu ketika belajar di Sekolah Dasar. Selama mengerjakan 5 soal ini, Raissa banyak berbicara. Dalam arti menyebutkan angka-angka dan memghitungnya dengan mengulang-ngulang penyebutannya. Dia terlihat tidak sabar dan ingin segera menyelesaikan soal pengurangan tersebut.
Setelah 5 soal selesai, Raissa buru-buru membereskannya dan pergi mengambil buku bacaan. Membukanya dan membaca keras-keras. "Kakak sukaaa sekali membaca, " serunya. Raissa memang lebih cepat membaca daripada menulis. Dia selalu membaca dengan suara lantang. Jika diajak menulis atau menggambar, dia cenderung ogah-ogahan.
Setahun sebelumnya, Raissa sangat menyukai kegiatan yang bersifat problem solving. Termasuk mengerjakan puzzle atau worksheet, atau soal-soal di buku. Tetapi sekarang-sekarang setelah bisa membaca, dia tidak menyentuh semua itu. Dia lebih suka memilih buku-buku bacaan untuk mengisi waktunya sehari-hari.
#Games_level4
#Tantangan_Hari_Ke3
#Kuliah_BunsayIIP3
#InstitutIbuProfesional
#Gaya_Belajar_Anak
Comments
Post a Comment