Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Bismillahirrohmaanirrohiiim...
Kami sekeluarga senang menyanyi, khususnya saya dan Raissa. Kami sering berduet menyanyikan lagu acak yang syairnya kami karang sendiri. Terkadang jika ingin menyampaikan sesuatu instruksi, misalnya membereskan mainan, saya akan menyampaikannya dengan nada nyanyia. Raissa pun suka menjawab dengan nyanyian pula.
Kesukaan kami terhadap lagu membuat saya mengajarkan Raissa tentang beberapa hal melalui lagu. Misalnya menyebut nama-nama hari, nama-nama bulan, nama anggota tubuh, waktu-waktu sholat, bahkan ketika awal sekali mengajarkan huruf hijaiyah, saya menggunakan lagu, selain buku Iqro' juga tentu saja.
Ketika kami membuat sesuatu kalimat menggunakan nada yang mudah dihafal, Raissa menjadi lebih cepat ingat. Kemudian saya mencoba mengajarkannya do'a harian dan surat pendek melalui rekaman default dari mainan yang kami punya seperti boneka Hafizah, playpad muslim, dan lainnya. Tetapi saya amati, cara ini tidak terlalu signifikan membuatnya cepat mengingat. Kemudian saya mengajarkan hafalan dengan suara saya sendiri yang saya ulang-ulang. Cara ini lebih cepat diterima oleh Raissa. Saya simpulkan, rekaman murottal nadanya terlalu sulit untuk diingatnya. Sedangkan suara saya dengan nada yang biasa, dan lebih familiar dengannya menjadi lebih mudah diingat dan dihafalkan.
Saya mencoba merekam suara saya yang membaca do'a dan bacaan sholat. Rencananya akan saya gunakan ketika saya sedang tidak bisa fokus pada Raissa. Saya masih mencoba mengamati, apakah metode rekaman ini cukup efektif atau tidak.
#Game_Level4
#Tantangan_Hari_Ke2
#Kuliah_BunsayIIP3
#Gaya_Belajar_Anak
#InstitutIbuProfesional
Comments
Post a Comment