Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Sepulang dari Rumah Sakit Kemarin, bunda membawa botol bekas air mineral yang memiliki corong kecil. Botol ini mmudahkan bunda minum air putih sambil tiduran dibandingkan menggunakan sedotan. Ketika itu masih ada isinya, jadi mau bunda habiskan dan bunda buang.
Ketika anak-anak melihat botol tersebut, bunda bilang "ini tidak boleh lagi diisi air untuk minum, karena bukan dibuat untuk itu. Kakak sama adek boleh pakai untuk main". Ketika menyampaikan hal ini, maksud bunda adalah untuk main masak-masak di kebon mbah uti. Atau untuk tuang-tuang air membuat adonan tanah.
Ternyata, main versi mereka sangatlah luas. Botol ini akhirnya dipakai untuk main bola, ditendang-tendang oleh kakak dan adik bergantian. Karena mereka berdua tidak ada yang mau jadi kiper, maka tugas ini digantikan oleh kursi rotan.
Bunda sempat memberi ide, ya sudah bisa jadi bola. Buat main basket aja, dilempar masuk ke ayunan keponakan yang masih 4 bulan. Maksud bunda supaya sekalian belajar berhitung, yang masuk nanti dinilai skornya. Ternyata ide ini tak bertahan lama, mereka malah memakainya seperti bola kasti atau baseball. Melempar ke udara dan memukulnya dengan tongkat. Terakhir, adik Hasna memainkannya di jendela bunda. Dia buka tutupnya dan menaruhnya diengsel kuncu jendela lalu diputar-putar.
Terkadang, pola pikir kita sebagai orang tua jauh berbeda dengan arah pikiran anak-anak. Meski sulit menerima bahwa mereka tidak selalu menuruti mau kita, tetapi kita harus berusaha membuka diri seluas-luasnya untuk berbagai kejutan dari buah pikir mereka yang luar biasa.
#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Comments
Post a Comment