Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Saya cukup terlambat memulai tantangan level 9 kali ini. Kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional pada level ini adalah tentang "berfikir kreatif". Membahas tentang kreatif, seringkali diasosiasikan dengan sebuah karya. Padahal, "bergeser" dari pemahaman rutin, sudah bisa disebut kreatif. Tentunya yang positif ya, tidak sembarang "nyeleneh" itu disebut kreatif.
Beberapa hari yang lalu saya sempat dirawat di rumah sakit untuk bedresr dan injeksi pematangan paru janin. Pasalnya, di kehamilan yang baru menginjak 32 minggu ini saya sudah hampir 2 minggu mengalami flek, serta frekuensi kontraksi yang terus meningkat. Meski sudah diusahakan untuk bedrest di rumah, tetapi kondisi belum membaik. Sebagai antisipasi jika terpaksa melahirkan prematur, maka dilakukan injeksi pematangan paru janin. Suami akhirnya mengambil cuti, menemani saya di Rumah Sakit, sedangkan anak-anak bersama simbahnya.
Setelah pulang dari Rumah Sakit, saya masih harus membatasi aktivitas. Keluar kamar hanya untuk ke kamar mandi. Sehingga praktis tidak banyak melakukan aktivitas bersama anak-anak. Sesekali anak-anak menjenguk saya di kamar untuk minta dibacakan buku, atau sekedar bercerita tentang kegiatan mereka hari itu.
Hasna anak kedua saya, masuk ke kamar dan memperlihatkan sesuatu. "Bunda lihat, gelembung". Sambil memonyongkan bibirnya menunjukkan gelembung di mulutnya.
Biasanya saya akan langsung berteriak, "Adekk, jorookkk iihh!!!" dengan suara 5 oktaf. Hahaha... Tetapi kali ini, sambil menahan diri senahan-nahannya, saya hanya tersenyum dan berkata, "Oh ya, adek bisa buat gelembung di mulut ya, tapi kalau air liurnya jatoh nanti jorok lho". Hasna hanya menanggapi sambil tersenyum.
Saya menyadari memang, selama ini terlalu banyak membatasi anak-anak dengan berbagai macam aturan kesopanan dan larangan-larangan dengan alasan keselamatan, kebersihan atau kesehatan. Sehingga kini saya mendapati si kakak yang mau 6 tahun terlihat tidak berani mengekspresikan diri karena takut salah.
Saya sedang berusaha memperbaiki ini, agar kreatifitas mereka tidak terbelenggu. Mereka menjadi pribadi yang percaya diri dan berani berbeda asalkan positif.
#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Comments
Post a Comment