Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Presentasi selanjutnya disampaikan oleh kelompok 4. Kali ini pembahasan lebih spesifik ditekankan pada "Pendidikan Seksualitas Anak Usia Dini" di mana orang tua hendaknya selalu mendampingi putra putrinya khususnya di usia balita. Pembahasan dimulai dari penjabaran fitrah seksualitas dan seberapa pentingnya untuk ditumbuhkan. Tantangan dalam menumbuhkan fitrah seksualitas pada jaman sekarang ini serta solusi yang dirumuskan.
Apakah itu “Fitrah Seksualitas”?
Menurut Ust. Harry Santoso, pakar dan praktisi Pendidikan Rumah berbasis Potensi dan Fitrah, Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
Seberapa pentingkah “Fitrah Seksualitas” untuk kita bangkitkan?
Sangat PENTING!
Untuk memastikan anak-anak tumbuh sesuai fitrahnya dan dapat menjalankan “amanat” berupa Misi Penciptaannya sebagai Khalifah lil Ardh.
Apakah saja “Tantangan” yang dihadapi dalam menumbuhkan fitrah seksualitas ini?
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, tantangan zaman yang dihadapi dalam aspek fitrah seksualitas semakin berat, antara lain :
1. Peran orang tua dalam pengasuhan semakin berkurang dan dioutsourcingkan pihak ketiga2. Gerakan LGBT yang semakin masif
3. Kejahatan Seksual
4. Kemudahan akses dunia digital dengan bahaya pornografi yang
mengintai anak-anak
Untuk menjawab tantangan zaman yang sudah tersebut di atas, solusi yang bisa dilakukan adalah :
1. Menjadi orang tua yang HADIR
2. Pendidikan Seksualitas
Untuk dapat membentuk dan menghadirkan perubahan tingkah laku, sikap dan karakter dalam setiap aspek fitrah seksualitas maka proses pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Pendidikan Seksualitas dapat dimulai dari dalam rumah melalui Gerakan Sadar Seksualitas. Sebagaimana yang diamanatkan dalam agama dan UU Kesejahteraan Anak no 4 th 1979, Orang tua adalah pihak utama dalam pemberian pendidikan seksualitas tersebut dengan memperhatikan tahapan usia pendidikan seksualitas pada anak.
Pendidikan Seks tidak sama dengan Pendidikan Seksualitas
Menurut Elly Risman, seorang Psikolog dan ahli parenting dari Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) yang bergerak di bidang parenting dan pendidikan seksualitas untuk anak dan remaja, seks lebih identik dengan aktivitas hubungan intim dan alat kelamin. Pendidikan seksualitas mengandung makna yang jauh lebih dalam dan kompleks. Pendidikan Seksualitas adalah pendidikan yang mencakup tentang bagaimana seorang anak diajarkan cara berpikir, cara bersikap, merasakan kasih sayang orangtua, merespon, mengekspresikan diri yang akan membentuk harga dirinya kelak.
Kapan waktu terbaiknya??
Sejak Usia Dini sesuai tahapan usia pendidikan seksualitas anak. Usia 4-6 tahun merupakan periode keemasan untuk menyerap pembelajaran dan pembiasaan yang ditanamkan dengan baik.
Siapa saja yang terlibat?
Orangtua sebagai garda terdepan. Bekerjasama dengan komunitas, terutama Guru. Dukungan pemerintah dengan menyediakan payung hukum untuk menjamin perlindungan Hak Anak.
Mengapa pendidikan seks untuk AUD (Anak Usia Dini) penting ?
1. Anak rentan menjadi korban segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual
2. Anak-anak tumbuh lebih cepat dari generasi orangtuanya : Baligh lebih cepat tanpa dibarengi kematangan Aqil.
Di Indonesia sekarang ini, banyak terjadi kekerasan seksual pada anak. Prevalensi dari Kasus Kejahatan seksual pada anak sulit untuk diidentifikasi karena seringnya tidak ada pelaporan. Beberapa pakar meyakini bahwa kasus yang terjadi di masyarakat LEBIH BESAR dari pada yang dilaporkan.
“Seringkali anak tidak tahu dirinya menjadi korban kekerasan seksual karena TIDAK PAHAM bahwa tindakan yang dilakukan orang dewasa tersebut adalah SALAH"
Mengajarkan batasan secara jelas dan bagaimana harus Merespon jika batasan dilewati menjadi kunci penting untuk memutus mata rantai kekerasan seksual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam mengembangkan pemahaman seksualitas pada anak usia dini sekaligus mempersiapkan anak untuk lebih menjaga dirinya diantaranya:
- Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya.
- Ajarkan Anak mengenai BATASAN dan Cara bereaksi jika ada yang melanggar batasannya.
- Ajarkan anak berkata TIDAK.
- Membangun Komunikasi terbuka dengan Anak dan ajarkan anak mempercayai perasaannya.
- Selalu DAMPINGI anak dalam setiap kehidupannya.
- Genapkan ikhtiar kita dengan do'a.
Kelompok 4 juga menyampaikan media edukasi berupa video lagu berdasarkan lagu edukasi tentang sentuhan (yang diperbolehkan dan tidak) yang diajarkan kepada anak-anak usia dini. Video tersebut dapat ditonton pada link berikut:
Media Edukasi Kelompok 4
Referensi:
[1] victimsofcrime.com
[2] www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
[3] www.kompasiana.com/pentingya pendidikan seksualitas bukan pendidikan seks buat anak
[4] www.google.com/amp/s/Ekoharsono.wordpress.com/mendidik fitrahseksualitas/amp
[5] www.rutgers.id/pendidikan seksualitas komprehensif/aku dan kamu modul untuk anak usia 4-6 tahun
[6] www.google.co.id/m.liputan6.com/amp/komnaspa 2015 kekerasan anak tertinggi selama 5 tahun terakhir
[7] www.google.com/amp/hellosehat.com/parenting/tipsparent ing /ajarkan anak lindungi diri dari kekerasan seksual
[8] Widiningtyas.2017.Melindungi Anak dari Kekerasan Seksuall : Apa yang dapat kita lakukan?.Jakarta : Rutgers WPF Indonesia
[9]Hikmah.2017.Mengantisipasi Kejahatan Seksual Terhadap Anak Melalui Pembelajaran “Aku Anak Berani Melindungi Diri Sendiri”. Sawwa Journal, Vol.12, No.2.
#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11
Comments
Post a Comment