Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Fakta Tidak Berubah, Respon yang Harus Diubah!

 Baru tadi malam saya mengikuti kuliah zoom dengan narasumber Ibu Septi Peni dan Bapak Dodik Mariyanto. Tema kuliah kali ini adalah A Home Team di masa pandemi. Kata ini sering sekali saya dengar, tetapi ketika itu saya pikir maksudnya adalah sebuah tim keluarga. Ternyata tadi malam saya baru tau bahwa yang di maksud A Home Team ini adalah tim yang beranggotakan keluarga dan berkualitas A, atau kualitas terbaik. Sehubungan dengan masa pandemi, maka Bu Septi menjelaskan tentang kesempatan yang terbuka lebih banyak bagi keluarga untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama. Kesempatan ini belum tentu akan datang lagi, ketika anak-anak menghabiskan waktu seharian di rumah. Orang tua yang tadinya bekerja juga lebih banyak kesempatan di rumah. Jangan sampai kesempatan ini hilang begitu saja karena semua keluarga sibuk dengan kegiatan online. Tantangannya tentu saja maraknya aktivitas online yang bermanfaat dan mudah diakses. Tetapi kita jangan sampai lupa untuk menyempatkan waktu lebih banyak ngobrol dan berkegiatan bersama anggota keluarga. Sehingga membuat jadwal dan menentukan prioritas sangatlah penting. Kita haruslah tegas menyikapi sesuatu yang Menarik, tetapi Tidak Tertarik.

Pada saat sesi tanya jawab dengan Pak Dodik, ada hal yang sangat menarik bagi saya. Ketika itu penanya ingin dikuatkan dengan nasehat yang menentramkan hati ketika sedang dilanda kesulitan selama pandemi ini. Kemudian Pak Dodik menceritakan kisah perjuangannya di awal pernikahan, ketika beliau bahkan mengalami pemutusan kerja pada saat krisis moneter 1998. Ketika itu ekonomi mereka sangatlah sulit, sehari-hari hanya mampu membeli ikan asin sebagai lauk. Bahkan ada momen ketika jumlah saldo di rekening adalah Rp 0,- . Pada masa sekarang mungkin keadaan seperti ini tidak dialami sebagian besar kita. Tetapi tantangan hidup tetaplah ada. Kemudian Pak Dodik menceritakan tentang Fakta dan Respon. Fakta bahwa ketika masa sulit tersebut, mereka hanya bisa membeli ikan asin tidak berubah. Tetapi mereka bisa memilih meratapi kondisi tersebut dan terus mengeluh, atau merespon secara berbeda. Akhirnya mereka menjadikan ikan asin tersebut sebagai bahan untuk project jelajah ikan asin. Setiap kali Bu Septi pergi ke pasar untuk membeli ikan asin, beliau akan mengajak anak-anaknya, membeli ikan asin dengan jenis yang berbeda-beda setiap kali. Kemudian mencari cara bagaimana menikmati ikan asin agar lebih enak dan nikmat. Berlaku pula ketika mereka mendapati saldo nol pada  rekening, bukannya meratap dan bersedih hati, Pak Dodik dan Bu Septi malah mentertawakannya, hingga menyimpan dan melaminating catatan saldo tersebut.

Mari kita lihat kehidupan kita, kehidupan saya sendiri misalnya. Pertama kali menikah, kami memang belum memiliki banyak hal. Tinggal di rantau, jauh dari keluarga dan mengontrak rumah. Bahkan saya masih mencatat pembelian cabe 1 ons. Tetapi tak bisa dibilang hidup kami pas-pasan, kami bisa dibilang berkecukupan meski kami memulainya tanpa bantuan orang tua. Alhamdulillah hingga kini, tidak ada masalah ekonomi yang berarti. Namun, kondisi ekonomi yang baik-baik saja bukan berarti tidak ada tantangan dalam kehidupan rumah tangga. Entah tantangan yang berasal dari lingkup keluarga, lingkungan, maupun dari pribadi kami masing-masing. Tantangan dengan anak juga tak bisa dianggap remeh, bahkan tantangan menghadapi kenyamanan dan kebosanan. Kami masih sering saling emosi karena hal sepele. Merasa tersentil sekali ketika Pak Dodik bilang, "kurang ini itu, tapi masih hidup kan?" "yang peting kan hidup". Yup, asalkan kita masih hidup, kita tentu bisa menghadapi permasalahan apapun. Di sinilah peran "Respon" itu sangat penting. Fakta yang terjadi mungkin tidak berubah, tetapi kita bisa memilih akan merespon seperti apa. Sehingga respon kita tersebut yang akan berdampak pada kelanjutan kehidupan kita. Bahkan respon yang tepat, akan sangat mungkin dapat merubah fakta. Sehingga merespon dengan baik suatu peristiwa atau kondisi tidak menyenangkan sangatlah penting untuk membuat perasaan kita lebih baik. Bu Septi menambahkan, Bahagia itu tidak ditentukan dari lingkungan di sekitar kita, tetapi oleh pikiran yang kita pilih sebagai respon.

Maka dari itu, mari kita belajar untuk menjadikan kesulitan, kekurangan, menjadi kekuatan dengan memberikan respon yang baik. Sesederhana tersenyum, cobalah merespon kejadian sepanjang hari dengan tersenyum. Lihat hasilnya, tentu akan jauh berbeda jika kita sudah cemberut sejak pagi. Mari semangat untuk menjadi lebih baik. Aamiin.


#klipJanuari2021






Comments

Popular posts from this blog

Menyanyi Laguku Sendiri (Think Creative Day 8)

Hampir sebulanan ini Hasna bunda masukkan ke PAUD dekat rumah. Berangkat pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Bunda merasa kasihan, karena ketika kakak sekolah TK, adik Hasna bermain sendiri. Bunda sedang tidak bisa membersamai, apalagi sebentar lagi ada adik bayi. Kemungkinan besar fokus bunda adalah mengurus adik bayi. Untungnya Hasna sangat excited di PAUD, meskipun sederhana tetapi bunda tahu di sana memang hanya bermain tanpa dipaksa belajar. Bahkan kadang jalan-jalan atau beraktivitas di kebun sebelah sekolah.  Hasna memang suka menyanyi, kemarin ibu gurunya mengirimi bunda video ketika Hasna menyanyi sambil menunggu dijemput mbah uti. Di lagu tersebut, Hasna mengarang sendiri syairnya. Tentang mamanya yang belum jemput. Dan bagaimana ia di sekolah. Kata gurunya, di kelaspun dia suka menyanyi sendiri. Berarti dia merasa nyaman di PAUD dan tidak merasa terbebani. Setiap pulang juga selalu cerita. Misalnya saja beberapa hari lalu, anak-anak lomba makan k

Pohon Literasi #Day 10

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Tantangan hari ke 10, Raissa masih kurang enak badan. Padahal, hari itu bunda ada pertemuan pengurus Komunitas Ibu Profesional Sumut. Paginya kami sempatkan pergi ke dokter untuk memeriksakan kakak. Setelahnya ayah mengantar bunda dan adik ke tempat pertemuan. Kakak sebenarnya marah karena ingin ikut, akhirnya dibujuk ayah istirahat di rumah. Sepulang ngantar bunda nanti mampir beli kaos dan buku Afra. Bunda dan ayah berbagi tugas untuk menjaga anak-anak. Karena kemungkinan itu pertemuan pengurus KIP Sumut yg terakhir bunda ikuti. Soalnya bulan ini kami sudah akan pindah dari Sumut. Sekalian bunda pamitan dengan teman-teman pengurus yang lain.  Selama menemani bunda, Hasna bersikap baik dengan bermain sendiri. Mewarnai, membaca, dan memainkan amunisi yang sudah dibawanya dari rumah. Sempat pula berkenalan dengan anak-anak teman bunda. Sesampainya di rumah, ternyata kakak mendapat beberapa buku Afra. Salah satunya Amazing shodaqoh. Kam

Refleksi Pemilihan Walikota di Hexagon City

 Hexagon city pada pekan-pekan ini sedang berproses membangun struktur organisasi kota. Kali ini proses pemilihan walikota berlangsung. Mulai dari Pengajuan kandidat hingga hari pemilihan dan hasil pemungutan suara. Seperti halnya pemilu di tempat lain berlangsung, di hexagon city proses yang dilalui juga sangat teratur dan khidmad. Meskipun seluruh warga adalah perempuan, seluruh kandidat dan tim sukses juga adalah para perempuan, hal ini tidak mengurangi esensi pemilu itu sendiri. PENGAJUAN KANDIDAT CALON WALIKOTA Setiap cluster di hexagon city diberikan kuota sebanyak 3 calon kandidat. Gugus Impian adalah cluster tempat saya berada. Ada tiga orang calon kandidat yang pada awalnya mengajukan diri. Selain 3 kandidat sebagai perwakilan cluster, hexagonia yang lain juga diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat independen.  Para calon kandidat walikota diharuskan mendaftarkan diri pada form yang disediakan oleh tim formula dengan batas waktu. Namun, terjadi beberapa hal selama pro