Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

MELIHAT DUNIA DARI BALIK PINTU

 






Adakah kiranya yang seperti daku, semenjak 15 Maret 2020 belum menyelenggarakan kegiatan wisata? Atau bahkan sekedar ke pusat perbelanjaan saja bisa dihitung jari. Padahal sudah hampir 1 tahun berlalu, tetapi kami sekeluarga masih #dirumahaja. Kecuali Pak Suami karena memang setiap hari ngantor, dan semenjak beberapa bulan ini sudah ada dinas luar kota tipis-tipis. Khusus yang tidak bisa diselenggarakan melalui media rapat online. Gimana sih rasanya? bosan banget pastinya ya. Apalagi keluarga kami adalah penikmat tempat wisata. Setiap beberapa bulan sekali selalu menyempatkan pergi berlibur, menginap tentu saja. Bahkan setiap akhir pekan, agenda ke mall itu selalu ada, makan di luar sudah pasti.

Tapi kini, ke tempat keramaian saja enggak. Soalnya anak-anak masih di bawah 9 tahun semua, yang paling kecil baru berusia 2 tahun malah. Sehingga suami belum berana mengambil resiko memakai fasilitas umum. Bahkan mushola dan toilet umum kami sangat menghindarinya. Itulah mengapa, berkegiatan di atas 3 jam di luar rumah sangat jarang kami lakukan.

Bagaimana sih, menyiasati kebosanan? bisakah kita melihat dunia meski dari balik pintu rumah, alias tidak keluar rumah? Jawabannya tentu saja bisa. Jika dahulu kita bisa keliling dunia melalui buku, sekarang lebih mudah, kita bisa keliling dunia dengan bermodalkan internet. Jika saya merindukan keindahan-keindahan alam, saya akan berselancar di internet mencari artikel tempat-tempat wisata, mengumpulkan rute dan hotel mana saja yang bisa disinggahi jika ke sana. Memilah satu-persatu hotel dari informasi situs-situs booking, dan membuka maps atau peta online untuk membayangkan lokasinya, dan bagaimana menuju ke sana. 

Ada satu cerita di mana saya menyusun ittinerary perjalanan keliling Eropa untuk suami saya, dilengkapi dengan anggaran biaya, moda transportasi, tempat menginap, pemesanan kartu pas dan lainnya. Mengapa hanya untuk suami saya? karena memang hanya suami yang pergi ke sana. Ketika itu, suami mengikuti pelatihan dari kantornya, lokasinya di Finlandia. Peserta awal untuk pelatihan pertama ada banyak, dengan durasi pelatihan selama 2 minggu. Sedangkan pelatihan lanjutan selama hampir 1,5 bulan hanya diikuti 2 orang, termasuk suami saya. Pada sesi kedua ini, suami tidak tinggal di asrama seperti sebelumnya, tetapi tinggal di rumah perorangan yang disewakan. Pemilik rumah adalah seorang janda paruh baya yang menyewakan beberapa kamarnya, namanya Ula. Jadi semacam ibu kos di kota kecil, lokasinya sekitar 1 jam perjalanan kereta dari Helsinki. Satu minggu sebelum jadwal pulang ke Indonesia, suami ingin menyempatkan diri melihat-lihat Eropa, tentu saja karena tidak perlu mengurus Visa yang berbeda. Saya yang ada di rumah diminta menyusun rencana perjalanan lengkap sedetail-detailnya, karena suami pergi sendiri. Rekan yang bersama dari Indonesia memilih untuk pergi ke Swiss saja. Sedangkan suami maunya ke Perancis, Belgia, Belanda, karena berdekatan, ditambah transit sebentar di Copenhagen, Denmark. Saya sangat bersemangat ketika itu, melakukan riset sambil mengukur jarak antar setiap lokasi. Mencari tempat penginapan murah dan di mana bisa mendapatkan makanan halal. Menariknya, di google maps cara-cara menuju satu tempat ke tempat lain sangat jelas. Termasuk moda transportasi umum apa yang tersedia, bahkan untuk kereta, terdapat keterangan jalur kereta yang harus ditempuh dan dari stasiun mana saja. Saya bahkan membaca berbagai cerita para travel blogger tentang tempat yang akan dituju, apa saja yang harus diwaspadai, dan rekomendasi tempat membeli oleh-oleh. Serasa saya juga ikut pergi keliling tempat-tempat tersebut. Ditambah suami juga mengirimkan foto-foto perjalanannya yang sangat menarik.

Jadi, bukan alasan kita di rumah saja lantas tak bisa melihat keindahan tempat-tempat di luar sana. Jika foto saja kurang memuaskan, sekarang banyak video-video perjalanan yang diunggah di internet. Lebih detail daripada jika kita sendiri yang berada di sana, karena kita bisa memutarnya berulang-ulang. Untuk itu, jangan bersedih jika saat ini belum bisa pergi travelling, kita bisa mengumpulkan informasi dan menyusun rencana perjalanan dahulu. Siapa tahu, jika kesempatannya tiba, kita tidak perlu pusing-pusing lagi.




Penulis

Roshinta Dewi Aryani


#KlipJanuari2021
















Comments

Popular posts from this blog

Menyanyi Laguku Sendiri (Think Creative Day 8)

Hampir sebulanan ini Hasna bunda masukkan ke PAUD dekat rumah. Berangkat pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Bunda merasa kasihan, karena ketika kakak sekolah TK, adik Hasna bermain sendiri. Bunda sedang tidak bisa membersamai, apalagi sebentar lagi ada adik bayi. Kemungkinan besar fokus bunda adalah mengurus adik bayi. Untungnya Hasna sangat excited di PAUD, meskipun sederhana tetapi bunda tahu di sana memang hanya bermain tanpa dipaksa belajar. Bahkan kadang jalan-jalan atau beraktivitas di kebun sebelah sekolah.  Hasna memang suka menyanyi, kemarin ibu gurunya mengirimi bunda video ketika Hasna menyanyi sambil menunggu dijemput mbah uti. Di lagu tersebut, Hasna mengarang sendiri syairnya. Tentang mamanya yang belum jemput. Dan bagaimana ia di sekolah. Kata gurunya, di kelaspun dia suka menyanyi sendiri. Berarti dia merasa nyaman di PAUD dan tidak merasa terbebani. Setiap pulang juga selalu cerita. Misalnya saja beberapa hari lalu, anak-anak lomba makan k

Pohon Literasi #Day 10

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Tantangan hari ke 10, Raissa masih kurang enak badan. Padahal, hari itu bunda ada pertemuan pengurus Komunitas Ibu Profesional Sumut. Paginya kami sempatkan pergi ke dokter untuk memeriksakan kakak. Setelahnya ayah mengantar bunda dan adik ke tempat pertemuan. Kakak sebenarnya marah karena ingin ikut, akhirnya dibujuk ayah istirahat di rumah. Sepulang ngantar bunda nanti mampir beli kaos dan buku Afra. Bunda dan ayah berbagi tugas untuk menjaga anak-anak. Karena kemungkinan itu pertemuan pengurus KIP Sumut yg terakhir bunda ikuti. Soalnya bulan ini kami sudah akan pindah dari Sumut. Sekalian bunda pamitan dengan teman-teman pengurus yang lain.  Selama menemani bunda, Hasna bersikap baik dengan bermain sendiri. Mewarnai, membaca, dan memainkan amunisi yang sudah dibawanya dari rumah. Sempat pula berkenalan dengan anak-anak teman bunda. Sesampainya di rumah, ternyata kakak mendapat beberapa buku Afra. Salah satunya Amazing shodaqoh. Kam

Refleksi Pemilihan Walikota di Hexagon City

 Hexagon city pada pekan-pekan ini sedang berproses membangun struktur organisasi kota. Kali ini proses pemilihan walikota berlangsung. Mulai dari Pengajuan kandidat hingga hari pemilihan dan hasil pemungutan suara. Seperti halnya pemilu di tempat lain berlangsung, di hexagon city proses yang dilalui juga sangat teratur dan khidmad. Meskipun seluruh warga adalah perempuan, seluruh kandidat dan tim sukses juga adalah para perempuan, hal ini tidak mengurangi esensi pemilu itu sendiri. PENGAJUAN KANDIDAT CALON WALIKOTA Setiap cluster di hexagon city diberikan kuota sebanyak 3 calon kandidat. Gugus Impian adalah cluster tempat saya berada. Ada tiga orang calon kandidat yang pada awalnya mengajukan diri. Selain 3 kandidat sebagai perwakilan cluster, hexagonia yang lain juga diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat independen.  Para calon kandidat walikota diharuskan mendaftarkan diri pada form yang disediakan oleh tim formula dengan batas waktu. Namun, terjadi beberapa hal selama pro