Matahari perlahan mulai kembali ke peraduan, langitpun serentak menunjukkan warna jingganya yang cemerlang. Angin sore kala itu, bertiup hangat menerpa wajah polosku yang tanpa bedak maupun gincu. Aku terpaku di tepi jalan, menanti janji yang kau ucapkan. Namun nyatanya, kau tak kunjung datang. Kuteguhkan hati menahan debu jalanan dan asap kendaraan yang berlalu lalang. Apa daya, senjapun mulai menghilang digantikan dengan gelap malam.
Kurasa inilah isyarat bagiku untuk pergi, meninggalkan tempatku berdiri kini. Menanti sesuatu yang tak pasti. Aku mulai melangkah pergi dengan hati goyah, dan rasa sakit tak terperi. Kau sudah berjanji, tetapi lagi-lagi tak kau tepati. Entah sudah berapa kali aku begini, tetapi hati ini masih ingin mempercayai janji-janji. Kali ini kuharap hal berbeda akan terjadi, karena ini adalah awal bulan Juni. Tepat 6 tahun kita berjanji untuk sehidup semati.
Anniversary, hanya datang satu tahun sekali. Tak banyak yang kuminta, hanya sedikit waktu untuk bersama. Menikmati malam bertabur bintang, dan membicarakan kenangan serta hubungan. Namun, selalu hanya berjanji, yang entah kapan akan kau penuhi. Hati ini berteriak pilu, berharap untuk mengadu. Menanti dirimu yang dulu, yang selalu memiliki waktu untukku.
Aku menyerah pergi, meninggalkan tempatku menanti. Mungkin kali ini, kau juga masih sibuk mengais rezeki. Kulapangkan hati, menerima keadaan ini, karena kuyakin kau memiliki alasan pula kali ini. Sedihku tak berarti, dibanding bahagia yang selama ini kau beri. Engkau selalu menyayangi dan memberikan yang terbaik untukku. Karenanya aku selalu memaklumi, karena kutahu kau tak akan pergi dan kau akan selalu di sini.
Malam itu, kuhabiskan waktu sendiri ditemani secangkir kopi. Meski sebenarnya, teh hangat lebih kusukai. Aku hanya berharap, untuk tetap terjaga sambil menanti dirimu hadir di sisi. Menitpun berlalu menjadi jam, waktu terus bergulir hingga pekat malam. Terdengar suara berderit gerbang besi yang terbuka. Deru mobilmu terdengar memasuki halaman rumah kita. Aku tak sabar menanti pintu itu dibuka. Dan di sanalah dirimu, membawa sebuah kotak di tangan kananmu. Aku tak ingin bertanya, kusabar menanti, lalu kau bilang "Happy Anniversary!
#klipJanuari2020
Comments
Post a Comment