Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Gadget Rumah Tangga, Perlu? Apa Perlu Banget?

Hai emak-emak seluruh Indonesia. Apa kabar nih? masih berkutat sama kerjaan rumah yang tiada habisnya? nyuri waktu buat buka chat aja sambil ngepel? gimana mau waras kalau waktu buat diri sendiri aja gak punya?!


Sebagai ibu ranah domestik dengan 3 anak usia 8 tahun, 6 tahun, dan 2 tahun. Ketiganya sekolah dari rumah, masak sendiri, bikin cemilan juga, hidup di rantau, jauh saudara, dan tanpa ART pastinya, ngerti banget perasaan emak semua. Sering ikut sharing online tentang Managemen Waktu, cara-cara bagi waktu yang baik dan benar ala emak-emak. Metode-metode dan tools untuk membagi kandang waktu. Tetapi ternyata, semua itu belum juga membuat saya mampu memiliki waktu luang yang cukup untuk diri sendiri.

Kewarasan seorang emak, sangat berdampak bagi kelangsungan kebahagiaan keluarga. Terus, kalau emak enggak waras alias tiap hari marah-marah akibat kerjaan rumah yang tiada habisnya? Nah, ini yang harus diselesaikan nih. Ternyata, semua metode manajemen waktu yang enggak cocok di saya itu, bukan salah metodenya, tapi sayanya yang lebih cocok dengan cara lain.

Jadi, apa sih rahasia agar emak tetep waras ala saya? Yup, Gadget Rumah Tangga. 

Gawai (gadget)adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. (id.wikipedia.org)

Gadget rumah tangga, berarti piranti yang memiliki fungsi praktis yang dirancang lebih canggih, untuk kebutuhan rumah tangga. Dibanding metode, ternyata saya lebih terbantu dengan adanya gadget. Meskipun tetap ada beberapa metode manajemen waktu dan manajemen dapur yang saya adaptasi sesuai kebutuhan, kemampuan, dan gadget yang saya miliki. 

Beberapa gadget rumah tangga yang saya miliki dan sangat membantu pekerjaan rumah, diantaranya:
  • Kompor dengan banyak tungku
Memasak adalah salah satu aktivitas rutin yang saya lakukan, jika memungkinkan maka saya akan memasak makanan utama 3x sehari, dan cemilan atau snack 2x sehari. Jika tidak memungkinkan maka saya akan membeli lauk atau makanan pesan antar. Namun, di masa pandemi sekarang ini, memasak sendiri lebih sehat dan lebih terjamin dari segi keamanan.

 Mengapa saya perlu memasak berkali-kali? kenapa enggak masak sekali aja trus disimpan? Nah, di sini sulitnya keluarga saya. Mereka tidak menyukai makanan yang dihidangkan 2x sehari dengan menu yang sama. Meskipun saya hidangkan lagi, selera makan mereka akan jauh berkurang, bahkan kadang tidak disentuh sama sekali. 

Kemudian, bagaimana saya mensiasati agar tetap bisa memasak tetapi tidak menggangu jatah waktu untuk perkerjaan lainnya? yaitu dengan memiliki kompor banyak tungku. Satu kali memasak, saya harus menanak nasi dengan magic com, memasak sayur pedas, lauk, sayur tidak pedas untuk anak-anak. Saat ini saya memakai kompor standing dengan 5 tungku dan oven di bagian bawah. Rata-rata satu kali memasak saya akan menyalakan 3 tungku, terkadang pernah juga 4 tungku. Satu untuk menggoreng, satu merebus sayur tidak pedas, sayur pedas, satunya untuk menumis bumbu atau membuat lauk non goreng. Mungkin bagi yang belum terbiasa akan kewalahan, takut gosong dan lainnya. Jadi di sini kemampuan memainkan api untuk masing-masing masakan juga diperlukan. Dengan cara ini, masakan akan siap lebih cepat.

  • Chopper yang tangguh
Beberapa masakan membutuhkan alat penggiling untuk membuat bumbu atau menggiling bahan jenis daging seperti ayam, udang, atau daging sapi. Ada banyak alat bantu untuk pekerjaan ini, tetapi saya memilih satu yang serba guna dan memiliki mesin yang tangguh. Meskipun saya tetapi menyukai cobek, dan akan tetap menggunakannya untuk bumbu-bumbu tertentu seperti bumbu tempe, atau sambel, maupun bumbu tumisan yang hanya sedikit, tetapi saya memerlukan chopper untuk pekerjaan menggiling yang lebih berat. Seperti membuat bumbu opor, bumbu ayam, stok sambal terasi goreng, dan lainnya. Saya juga memerlukan chopper untuk menggiling ayam atau udang untuk dimsum, ikan tenggiri untuk tekwan, daging untuk bakso dan lainnya.

Jika chopper yang kita miliki tidak cukup tangguh, maka proses menggiling jenis hewani ini akan berjalan lama dan berkali-kali. Jelas ini akan memakan waktu, apalagi jika menggiling daging sapi yang terkadang bisa menyebabkan chopper panas. Untuk itu, bagi saya ini adalah alat yang cukup penting. 

  • Kulkas dan Freezer kapasitas cukup
Food Preparation adalah salah satu metode yang saya terapkan di dapur. Kondisi saya dengan 3 anak dan tanpa ART membuat saya tidak bisa sering-sering keluar untuk berbelanja. Sehingga saya hanya berbelanja 1x dalam 10 hari atau 1x dalam satu minggu. Dengan demikian, saya membutuhkan kulkas yang cukup untuk menampung belanjaan saya, baik sayuran, bumbu dapur, maupun bahan lauk hewani. Saya selalu membutuhkan freezer dengan kapasitas lebih untuk menyimpan bahan hewani mentah seperti ikan, udang, kerang, daging sapi, dan daging ayam. Juga untuk menyimpan stok seperti ebi furai, nugget, dimsum, bakso, tekwan, mie basah, jagung pipil, kentang, kelapa parut, dan lain sebagainya. 
  • Microwave

 Ini termasuk gadget yang baru banget saya miliki. Soalnya dulu ngerasa gak butuh gitu, kan bisa ngangetin makanan pakai direbus atau dikukus, atau cuman ditaruh di atas nasi di magic com. Tetapi, semenjak pandemi, kami lebih berhati-hati. Jika membeli makanan di luar, sebelum dimakan harus dipindah wadah dan masuk microwave terlebih dahulu. Ini salah satu ikhtiar kami sih, supaya lebih aman aja. Jadi untuk jenis makanan atau minuman yang enggak bisa masuk microwave seperti macam-macam es atau sushi kami masih membatasi sekali.

Meski pada awalnya merasa tidak butuh, tetapi setelah punya jadi sangat sering digunakan. Seperti misalnya manasin roti atau kue sebelum dimakan, atau manasin minuman yang belum habis tetapi keburu dingin. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah untuk defrost atau mencairkan bahan makanan dari freezer. Soalnya kan sering lupa ngeluarin bahan makanan, padahal buru-buru mau dimasak. Nah, pada saat-saat seperti ini, microwave sangat bisa diandalkan. 

  • Mesin cuci bukaan depan
Saya khusus menyebutkan mesin cuci bukaan depan karena saya memiliki pengalaman berbeda-beda dengan mesin cuci. Mesin cuci 2 tabung, yang memiliki tabung mencuci dan tabung pengering sangat merepotkan. Kita harus memindahkan cucian yang selesai dicuci ke tabung pengering untuk kemudian dikeringkan. Mesin cuci satu tabung dengan bukaan atas, sebenarnya cukup nyaman, karena kita hanya perlu menyalakan sekali dan cucian siap dijemur. Tetapi kelemahan mesin cuci jenis ini adalah, hasil pakaian yang telah dicuci terpintal-pintal di dalam mesin cuci. Sehingga kita harus mengurai satu per satu sebelum memindahkan ke ember untuk dijemur. Selain itu, dari pengalaman saya, bahan kaos lebih mudah molor dengan mesin cuci jenis ini, bahan katun seperti daster juga benangnya sering terurai yang berakibat merusak pakaian.

Mesin cuci bukaan depan, biasanya dipakai di penyedia jasa laundry. Mesin jenis ini sama dengan satu tabung, yaitu satu kali setting di awal dan kita bisa dapatkan hasil cucian sesuai kemauan kita. Bedanya, pada mesin bukaan depan, putaran mesin cuci adalah vertikal, sehingga pakaian tidak akan terbelit satu sama lain. Ketika akan dipindahkan ke ember untuk dijemur, kita tidak perlu mengurainya. Berdasarkan pengalaman saya juga, pakaian lebih awet dan tidak mudah molor atau mbrudul. 

  • Vacuum cleaner
Mesin vacuum cleaner ini juga termasuk gadget baru yang saya miliki. Awalnya saya terinspirasi dari drama korea. Melihat mereka membersihkan rumah dengan mudah, sayapun mencoba mencari-cari vacuum cleaner yang sesuai keinginan. Berbeda dengan vacuum cleaner jaman dahulu yang memiliki dustbag ukuran besar, vacuum model ini lebih ringan dan lebih mudah digunakan. Cara membersihkan dan membuang debunya juga sangat mudah. 

Memiliki anak-anak yang masih kecil, tentu saja rumah akan sering berantakan dan sering kotor. Tetapi dengan memiliki vacuum cleaner, saya bisa bersin-bersih berkali-kali tanpa kelelahan. karena untuk sesi brsih-bersih kedua atau ketiga, saya tinggal berfokus pada area yang kotor saja. Saya juga tidak perlu mengepel setiap hari, jika tidak ada benda-benda yang lengket di lantai dan tidak bisa dibersihkan oleh vacuum cleaner, saya hanya mengepel 3 hari sekali. Kecuali jika memang kotor dan banyak sisa makanan yang menempel di lantai. 


Itulah beberapa gadget rumah tangga yang hampir selalu saya gunakan setiap hari. Banyak waktu mengerjakan pekerjaan rumah yang terpangkas dengan adanya gadget-gadget tersebut. Sehingga saya memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati me time di rumah. Dengan demikian saya tetap waras, dan keluarga terhindar dari amukan karena bundanya kelelahan bekerja. Memang gadget-gadget tersebut tidak bisa dibilang murah, sayapun tidak membelinya secara bersamaan. Kita perlu menyisihkan sebagian uang untuk membeli gadget rumah tangga, tentu saja dengan mengurangi pembelanjaan lain yang tidak terlalu penting. Karena bagi saya, gadget rumah tangga ini PENTING, dan PERLU BANGET.



#KLIPFebruari2021

Comments

Popular posts from this blog

Menyanyi Laguku Sendiri (Think Creative Day 8)

Hampir sebulanan ini Hasna bunda masukkan ke PAUD dekat rumah. Berangkat pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Bunda merasa kasihan, karena ketika kakak sekolah TK, adik Hasna bermain sendiri. Bunda sedang tidak bisa membersamai, apalagi sebentar lagi ada adik bayi. Kemungkinan besar fokus bunda adalah mengurus adik bayi. Untungnya Hasna sangat excited di PAUD, meskipun sederhana tetapi bunda tahu di sana memang hanya bermain tanpa dipaksa belajar. Bahkan kadang jalan-jalan atau beraktivitas di kebun sebelah sekolah.  Hasna memang suka menyanyi, kemarin ibu gurunya mengirimi bunda video ketika Hasna menyanyi sambil menunggu dijemput mbah uti. Di lagu tersebut, Hasna mengarang sendiri syairnya. Tentang mamanya yang belum jemput. Dan bagaimana ia di sekolah. Kata gurunya, di kelaspun dia suka menyanyi sendiri. Berarti dia merasa nyaman di PAUD dan tidak merasa terbebani. Setiap pulang juga selalu cerita. Misalnya saja beberapa hari lalu, anak-anak lomba makan k

Pohon Literasi #Day 10

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Tantangan hari ke 10, Raissa masih kurang enak badan. Padahal, hari itu bunda ada pertemuan pengurus Komunitas Ibu Profesional Sumut. Paginya kami sempatkan pergi ke dokter untuk memeriksakan kakak. Setelahnya ayah mengantar bunda dan adik ke tempat pertemuan. Kakak sebenarnya marah karena ingin ikut, akhirnya dibujuk ayah istirahat di rumah. Sepulang ngantar bunda nanti mampir beli kaos dan buku Afra. Bunda dan ayah berbagi tugas untuk menjaga anak-anak. Karena kemungkinan itu pertemuan pengurus KIP Sumut yg terakhir bunda ikuti. Soalnya bulan ini kami sudah akan pindah dari Sumut. Sekalian bunda pamitan dengan teman-teman pengurus yang lain.  Selama menemani bunda, Hasna bersikap baik dengan bermain sendiri. Mewarnai, membaca, dan memainkan amunisi yang sudah dibawanya dari rumah. Sempat pula berkenalan dengan anak-anak teman bunda. Sesampainya di rumah, ternyata kakak mendapat beberapa buku Afra. Salah satunya Amazing shodaqoh. Kam

Refleksi Pemilihan Walikota di Hexagon City

 Hexagon city pada pekan-pekan ini sedang berproses membangun struktur organisasi kota. Kali ini proses pemilihan walikota berlangsung. Mulai dari Pengajuan kandidat hingga hari pemilihan dan hasil pemungutan suara. Seperti halnya pemilu di tempat lain berlangsung, di hexagon city proses yang dilalui juga sangat teratur dan khidmad. Meskipun seluruh warga adalah perempuan, seluruh kandidat dan tim sukses juga adalah para perempuan, hal ini tidak mengurangi esensi pemilu itu sendiri. PENGAJUAN KANDIDAT CALON WALIKOTA Setiap cluster di hexagon city diberikan kuota sebanyak 3 calon kandidat. Gugus Impian adalah cluster tempat saya berada. Ada tiga orang calon kandidat yang pada awalnya mengajukan diri. Selain 3 kandidat sebagai perwakilan cluster, hexagonia yang lain juga diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat independen.  Para calon kandidat walikota diharuskan mendaftarkan diri pada form yang disediakan oleh tim formula dengan batas waktu. Namun, terjadi beberapa hal selama pro