Beberapa waktu yang lalu,
komunitas yang saya ikuti yaitu Ibu Profesional Sidoarjo Mojokerto memasuki
tahun pertama berdiri. Sehingga akan diselenggarakan rangkaian acara untuk
memperingati Milad yang ke satu. Kondisi pandemi memaksa kami menyelenggarakan
kegiatan ini secara online. Untuk itu dibukalah open recruitment panitia
dari jajaran pengurus terlebih dahulu, jika dibutuhkan akan dilanjutkan ke member.
Kebetulan untuk saat ini saya mengemban amanah sebagai Asisten Manop di
Komponen Himpunan Mahasiswa. Sehingga sayapun memberanikan diri mendaftar
sebagai Sie Acara, karena tim pengurus dari HIMA sudah banyak mengambil peran
lain di kepanitiaan. Pada awalnya saya mengira, menjadi bagian dari Sie acara
karena sebagai perwakilan HIMA. Sebagai bagian dari rangkaian acara milad,
setiap komponen diharapkan mengadakan kegiatan sendiri. Ketika itu saya akan
menjadi host acara sharing HIMA di instagram live, sehingga saya mendaftar
di kepanitiaan Milad.
Ketika kepanitiaan mulai berjalan,
baru dijelaskan bahwa kepanitiaan ini bertujuan khusus mempersiapkan acara puncak.
Sehingga seluruh acara yang diselenggarakan komponen menjadi tanggung jawab
komponen masing-masing. Konsep acara puncak adalah Sharing dengan narasumber
Ibu Septi Peni Wulandani dengan platform Zoom. Karena acara
diselenggarakan secara gratis, maka meeting Zoom akan ditayangkan secara
live di platform Youtube.
Saya pribadi belum pernah
mengadakan Meeting Zoom sebagai Host. Sehingga saya sama sekalli
tidak mengetahui menu-menu di zoom dan bagaimana mengoperasikannya. Ketika itu,
Sekretaris Regional memberikan tantangan kepada kami untuk menampilkan live
dengan tampilan ala profesional dengan running text dan lainnya. Zoom
saja saya masih belajar dari nol, ditambah aplikasi broadcast yang
sebelumnya sayapun tak pernah mendengarnya.
Namun, tidak naik kelas jika kita
tidak menghadapi tantangan-tantangan. Sehingga dengan motivasi dari ketua
panitia, saya dan rekan-rekan sie acara serta sie perlengkapan mulai berlatih
terkait Zoom Pro ini. Meskipun ketika itu, rekan tim acara yang fokus ke
teknis Zoom dan broadcast ini hanya 2 orang. Ada yang kebagian menghubungi
pengisi acara dan juga koordinasi doorprize acara.
Pada awalnya kami mulai
menginstal aplikasi yang disebut OBS (Open Broadcaster Software). Aplikasi
ini bisa diunduh gratis secara online di website resminya. Kemudian diadakan
pelatihan Zoom Pro dengan OBS kepada tim acara dan tim
perlengkapan, dengan trainer dari kenalan dan rekan. Tetapi pelatihan
ini hanya sekali, melalui Zoom meeting, ditambah peserta pelatihan masih
awam sekali dengan software broadcasting, sehingga pada akhirnya
hasilnya kurang efektif. Kemudian tim teknis acara dibagi dua tugasnya, saya
fokus di Zoom dan share screen video selama acara berlangsung, serta
mengumpulkan konten video dan mengkompress video agar ukuran file lebih kecil
dengan kualitas yang masih cukup baik, sehingga bisa diputar dengan lancar
selama live zoom. Saya juga membantu membuat beberapa video yaitu video closing
yang berisi ucapan terima kasih dan profil pengurus, serta video sponsor
dan mengisi voice over pada video sponsor. Mbak Ice sebagai rekan tim
acara yang juga fokus pada teknis pelaksanaan mengambil peran sebagai operator
OBS untuk tampilan live youtube, kebetulan mbak Ice ini adalah programmer,
jadi lebih cepat mempelajari fitur-fitur pada aplikasi broadcast maupun
aplikasi tambahan yang diperlukan untuk menunjang hal tersebut.
Persiapan teknis kami lakukan
sekitar 2 minggu, dengan 1 minggu terakhir hampir setiap hari mencoba meeting
zoom dan live youtube via OBS. Hampir setiap jam 2 siang atau lebih,
saya, mbak Ice, tim perlengkapan dan ketua panitia membuka Zoom meeting
dengan akun premium yang sudah disewa sebelumnya selama 1 bulan. Secara umum,
untuk tampilan zoom tidak ada masalah berarti, kami mencoba share screen
video dengan menu advance yang hanya ada pada Zoom update, supaya
layar windows tidak terlihat oleh audience. Kemudian mencoba spotlight
beberapa orang agar tampil di layar utama, terkait sesi pengumuman penghargaan
member.
Live youtube melalui
OBS, sebenarnya saya sendiri tidak terlalu memahami. Karena waktu itu hanya
sempat mempelajari sedikit untuk tampilan di OBS saja, sehingga belum mencoba
lebih lanjut. Tetapi memang beberapa kendala ada pada output OBS ke live
youtube, ketika dipilih kualitas yang lebih rendah, hasil tampilan di youtube
cukup lancar tetapi pecah videonya. Sedangkan jika output OBS kualitas tinggi,
tampilan live youtube kurang lancar. Ada juga beberapa kendala di audio
yang delay, dan suara tidak keluar, sehingga dibutuhkan aplikasi
penunjang audio. Mungkin akan saya tuliskan di kesempatan lain terkait aplikasi
OBS sebatas yang saya ketahui.
#KLIPFebruari2021
Comments
Post a Comment