Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Usaha Kami Menjaga Diri di Masa Pandemi


Pandemi, sudah hampir satu tahun berlalu semenjak virus Corona terdeteksi di Indonesia. Masih ingat tanggal 15 Maret kami masih bersuka cita di acara ulang tahun kantor si Ayah dengan permainan dan lomba-lomba hiburan. Tepat satu hari setelahnya, pengumuman lockdown resmi dikeluarkan oleh pemerintah. Seumur hidup kami, inilah pertama kalinya menghadapi pandemi dan harus lockdown di rumah masing-masing.

Selama 2 bulan pertama, saya dan 3 orang anak usia 8 tahun, 6 tahun dan 2 tahun hampir tidak pernah membuka pintu depan. Hanya suami yang memang tidak WFH (Work From Home) penuh, tetapi bergantian. Satu minggu masuk kerja 3 hari dan WFH 2 hari. Seluruh kebutuhan kami baik bahan makanan, kebersihan, dan lainnya kami beli secara online. Jikapun ada beberapa yang tidak tersedia online, suami akan membelinya sepulan kerja. Praktis saya dan anak-anak benar-benar tidak keluar rumah. Tidak ada kontak dengan pengirim barang, karena semua dibayar melalui transfer rekening dan belanjaan kami akan di taruh di meja depan. Kemudian suami yang akan memasukkannya ke dalam rumah saat pulang kerja.

Pada bulan pertama, saya dan anak-anak sama sekali tidak menghirup udara luar. Pada bulan kedua, kami mulai berolahraga ringan dan berjemur di area terbuka di lantai dua rumah kami, yang terhubung dengan area jemuran dalam. Sudah tak terbayang kondisi teras rumah yang sangat kotor karena selama 1 bulan tidak ada yang menyapu. Berlebihan mungkin iya, tetapi itulah pilihan kami.

Pada bulan ke tiga, di hari libur suami, kami sekeluarga mulai keluar dan berjalan pagi atau bersepeda keliling kompleks. Tetapi tetap belum melakukan kontak langsung dengan orang lain maupun pergi ke tempat umum. Sampai beberapa bulan setelahnya kami sekeluarga masih membatasi diri keluar rumah. Terutama anak-anak. Suami masih terkadang ke minimarket atau membeli sesuai di luar rumah.

Adaptasi terberat bagi saya adalah perubahan pola kehidupan sehari-hari. Ketiga anak saya 24 jam berada di rumah, dengan 2 anak yang school from home. Jika sebelumnya saya dibantu laundry untuk menyeterika, maka kemudian semua harus saya kerjakan sendiri. Jika sebelumnya kebutuhan lauk dan sayur kadang pesan katering tetangg, atau pesan antar makanan dengan aplikasi, kini semua saya masak sendiri. Jika sebelumnya bisa belanja lauk sayur setiap hari atau jika ada yang habis. Kini saya harus membuat catatan kebutuhan bahan makanan untuk hidup selama minimal 10 hari. Alkhamdulillahnya di sini ada jasa titip belanja ke pasar, sebagian besar tukang sayur juga mau menerima pesanan belanja dan diantarkan ke rumah. Bahkan ada pasar online di kompleks yang berisi tetangga-tetangga yang juga berjualan segala barang kebutuhan.

Meski kini sudah memasuki kondisi New Normal untuk Indonesia dan dunia, keluarga kami masih memilih untuk tetap berhati-hati. Kali ini saya akan sharing tentang usaha kami untuk menjaga diri selama masa pandemi, agar terhindar dari virus Corona dan tetap sehat.

  1. Masih membatasi diri untuk keluar rumah ke tempat umum
  2. Membatasi diri menerima tamu, jika ada tamu sebisa mungkin diterima di teras rumah
  3. Memakai masker kain untuk keluar rumah di teras maupun sekitar kompleks, memakai masker medis untuk ke tempat umum seperti supermarket
  4. Membawa hand sanitizer, tisue basah, dan sarung tangan plastik jika keluar rumah, khususnya untuk berbelanja
  5. Mencuci tangan dan kaki setiap kali mau masuk ke rumah
  6. Memisahkan baju yang baru dipakai keluar dan merendamnya dengan detergen
  7. Jika ingin pergi ke tempat umum untuk urusan pribadi, tidak mandi dulu, tetapi mandi dan keramas setelah pulang
  8. Mencuci dengan sabun dan detergen, semua barang yang masuk ke rumah. Kecuali jika barang mudah rusak jika terkena air, maka sebagai gantinya disemprot disinfektan
  9. Minum herbal jelly gamat untuk menjaga imun keluarga
  10. Tidak bepergian yang menempuh waktu di atas 3 jam, untuk menghindari ke toilet umum. Jika terpaksa, maka bawa disinfektan, sanitizer, tissue basah dan tissue kering
  11. Rutin berolahraga, workout di dalam rumah di hari kerja, berjalan kaki dan bersepeda keluar di hari libur
  12. Sebisa mungkin makan buah dan sayur setiap hari, serta probiotik sebagai asupan harian.

 

New Normal adalah era yang baru, meskipun lebih ribet, tidak nyaman, menyusahkan, tetapi itulah usaha yang setidaknya bisa kita lakukan untuk menjaga diri kita. Tetap berdo’a, karena Allah SWT yang berkehendak menentukan takdir kita. Bertawakkal seandainya sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga diri kita, tetapi Allah berkehendak lain.

Tetap sehat teman-teman, bersabar adalah yang terbaik. Karena pandemi tidak akan hilang dengan mudah. Pengalaman pertama yang tentu saja tidak ingin dialami oleh semua orang. Tetapi di sinilah kita, maka tetap kuat dan terus berusaha untuk bertahan. Semoga Allah SWT mampukan kita untuk menghadapi semua cobaan dalam hidup kita. Aamiiin ya Rabb.

 

#KLIPFebruari2021

Comments

Popular posts from this blog

Math Around Us - Membagi kartu sama banyak

Bismillahirohmaanirohiiim... Raissa dan Hasna senang mengumpulkan kartu-kartu, entah bekas kartu-kartu member atau asuransi, kartu hadiah yogurt, dan kartu-kartu lainnya. Ketika kami di rumah mbah Uti pun, kartu-kartu itu dibawanya. Tiba-tiba suatu siang, kakak panik dan berputar-putar di sekeliling rumah. Dia kehilangan satu bendel kartu mainannya yang biasanya disimpannya di dompet. Kami mencarinya sambil membereskan mainan masak-masak dan barang-barang lainnya yang berserakan. namun, hasilnya nihil. Kartu-kartu itu tidak ditemukan. Raissa sangat sedih dan frustasi, akhirnya bunda menawarkan untuk membeli kartu di toko mainan. Keesokan harinya, kami bertiga pergi ke kota Gemolong untuk membeli roti sekalian ke toko mainan. Sayangnya di toko tersebut tidak menjual kartu permainan. Kemudian si penjual menyarankan kami membeli pada tukang mainan keliling yang biasa mangkal di sekolahan. Akhirnya kami mendapatkannya. Bunda membelikan kartu karakter "Hai Tayo" 2 bu...

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Bermain dengan Flashcard

Bismillahirrohmaanirrohiiim.... Pengamatan yang saya lakukan beberapa hari ini terhadap gaya belajar Raissa, mengarah pada salah satu gaya belajar yang lebih dominan. Beberapa ciri gaya belajar "auditory" saya temukan pada Raissa, diantaranya: Berbicara kepada diri sendiri saat bermain. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara. Lebih suka musik daripada seni Mudah terganggu oleh keributan Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar. Berbicara dalam irama yang terpola Senang membaca dengan keras dan mendengarkan. Beberapa ciri lain pada gaya belajar "auditory" tidak saya temukan pada Raissa, atau mungkin belum. Karena pengamatan mendalam baru saya lakukan beberapa hari ini. Tentunya saya perlu memberikan stimulus yang beragam untuk mengamati ke arah mana perkembangan gaya belajarnya.  Hari ini, kami bermain dengan flashcard angka, hewan,...