Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiatan b

Bunga dan Wanita, Terima Kasih Cinta

Siapa sih yang nggak suka bunga? Apalagi kalau ada yang ngasih kan ya. Pasti para wanita ikutan berbunga-bunga hatinya. Mungkin ada beberapa wanita yang menyatakan lebih suka dikasih fresh money daripada bunga, tapi yakin deh itu cuman becandaan doang. Kalau ternyata orang terkasih tetiba datang membawa sebuket bunga mawar di hari ulang tahun. Pastinya seneng banget.

Seperti pengalaman saya beberapa waktu lalu ketika saya berulang tahun. Beberapa tahun belakangan memang saya dan suami sudah jarang sekali saling memberi kado ketika kami berulang tahun. Sebelum pandemi biasanya kami menyempatkan diri makan malam di luar. Atau sekedar berdo'a bersama dan memotong cake ulang tahun atau puding. Tahun ini memang saya merengek-rengek minta kado kepada suami. Antara bercanda dan ngetes sih, kalaupun pada hari H enggak dikasih ya gak papa. Karena suami memang paling males kalau disuruh nyari kado, males mikirnya. Dia lebih suka mengajak saya ke pusat perbelanjaan dan memilih sendiri hadiah yang saya mau. Atau sekedar bilang, "Beli online aja, aku transfer!" gitu deh, gak mau repot mikir. Takut kalo udah repot-repot mikir, salah pula belinya.

Ulang tahun kali ini, tak ada yang saya inginkan. Tak ada barang yang ingin saya beli, toh kami jarang pergi-pergi keluar. Meski sandal sudah butut banget, tetapi masih ada sepatu yang bisa saya pakai pergi sekedar belanja bulanan. Jadi merasa belum perlu juga sandal baru. Sebenarnya iseng aja sih, memaksa suami minta kado ulang tahun. Yah, enggak rugi juga kan. Dikasih syukur, enggak juga nggak papa.

Malam hari ulang tahun saya, kami makan malam terlebih dahulu. Baru setelah semua kenyang, acara ulang tahun dimulai. Ketika kami masih makan, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi. Suami bergegas keluar, ketika saya tanya siapa, dia belum menjawab. Kemudian, tak disangka tak diduga, sebuah buket bunga mawar merah ada di genggamannya. Saya tersipu dan merasakan kebahagiaan dari sebuah kejutan. Seingat saya, semenjak kami menikah 10 tahun yang lalu, belum pernah sekalipun suami memberikan sebuket bunga. Saya menahan diri untuk bertanya, beli di mana? harganya berapa? (Jiwa emak-emak emang yah) tetapi membebaskan diri saya untuk tersenyum bahagia dan memeluknya. Mengucapkan terima kasih atas usahanya yang tidak biasa.

Dahulu, buket bunga mungkin belum sepopuler sekarang. Selain masih jarang yang jual, harganyapun lumayan. Seingat saya, ketika kuliah sekitar tahun 2007, satu tangkai mawar merah saja dihargai 15 ribu rupiah. Sekarang, bunga mawar segar bisa dibeli online seharga 2500 rupiah, hingga 10 ribu rupiah per tangkai. Jika ingin menjadikannya sebuah buket, berarti perlu tambahan beberapa barang untuk hiasannya.

Sekarang ini, buket bunga sudah menjadi hal yang lazim diberikan kepada teman atau keluarga yang melaksanakan wisuda, berulang tahun, menikah, atau bahkan sekedar ingin menunjukkan rasa cinta. Tak hanya bunga segar yang dijadikan sebagai buket, bunga artifisial, uang kertas, buah-buahan, bahkan snack bisa dijadikan buket.

Jika ingin sedikit repot, kita bahkan bisa membuatnya sendiri. Berbekal tutorial, bunga segar, kertas atau kain wrap, gunting, pita, tali, selotip, dan beberapa peralatan craft lainnya, kita sudah bisa membuat buket bunga sederhana yang tak kalah cantik dengan buatan floris profesional.

Jika bicara tentang bunga, saya termasuk penikmat keindahannya. Saya sangat menyukai bunga yang berwarna-warni. Sehingga kadangkala saya merangkai bunga yang ada di taman depan ke dalam vas kaca dan meletakkannya di meja. Jangan bayangkan hasilnya seperti dekorasi gedung resepsi, tetapi benar-benar sangat sederhana. Namun, meskipun jenis bunga yang dipakai ala kadarnya, tetapi setiap bunga memiliki keunikannya masing-masing, dan itu selalu meningkatkan nuansa bahagia di rumah.  Wanita tak hanya ibarat bunga, yang sedap dipandang mata, tetapi wanita mampu mencerahkan suasana di sekelilingnya dengan keindahannya.



#KLIPMaret2021


Comments

Popular posts from this blog

Menyanyi Laguku Sendiri (Think Creative Day 8)

Hampir sebulanan ini Hasna bunda masukkan ke PAUD dekat rumah. Berangkat pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 10.00 WIB. Bunda merasa kasihan, karena ketika kakak sekolah TK, adik Hasna bermain sendiri. Bunda sedang tidak bisa membersamai, apalagi sebentar lagi ada adik bayi. Kemungkinan besar fokus bunda adalah mengurus adik bayi. Untungnya Hasna sangat excited di PAUD, meskipun sederhana tetapi bunda tahu di sana memang hanya bermain tanpa dipaksa belajar. Bahkan kadang jalan-jalan atau beraktivitas di kebun sebelah sekolah.  Hasna memang suka menyanyi, kemarin ibu gurunya mengirimi bunda video ketika Hasna menyanyi sambil menunggu dijemput mbah uti. Di lagu tersebut, Hasna mengarang sendiri syairnya. Tentang mamanya yang belum jemput. Dan bagaimana ia di sekolah. Kata gurunya, di kelaspun dia suka menyanyi sendiri. Berarti dia merasa nyaman di PAUD dan tidak merasa terbebani. Setiap pulang juga selalu cerita. Misalnya saja beberapa hari lalu, anak-anak lomba makan k

Pohon Literasi #Day 10

Bismillaahirrohmaanirrohiiim... Tantangan hari ke 10, Raissa masih kurang enak badan. Padahal, hari itu bunda ada pertemuan pengurus Komunitas Ibu Profesional Sumut. Paginya kami sempatkan pergi ke dokter untuk memeriksakan kakak. Setelahnya ayah mengantar bunda dan adik ke tempat pertemuan. Kakak sebenarnya marah karena ingin ikut, akhirnya dibujuk ayah istirahat di rumah. Sepulang ngantar bunda nanti mampir beli kaos dan buku Afra. Bunda dan ayah berbagi tugas untuk menjaga anak-anak. Karena kemungkinan itu pertemuan pengurus KIP Sumut yg terakhir bunda ikuti. Soalnya bulan ini kami sudah akan pindah dari Sumut. Sekalian bunda pamitan dengan teman-teman pengurus yang lain.  Selama menemani bunda, Hasna bersikap baik dengan bermain sendiri. Mewarnai, membaca, dan memainkan amunisi yang sudah dibawanya dari rumah. Sempat pula berkenalan dengan anak-anak teman bunda. Sesampainya di rumah, ternyata kakak mendapat beberapa buku Afra. Salah satunya Amazing shodaqoh. Kam

Refleksi Pemilihan Walikota di Hexagon City

 Hexagon city pada pekan-pekan ini sedang berproses membangun struktur organisasi kota. Kali ini proses pemilihan walikota berlangsung. Mulai dari Pengajuan kandidat hingga hari pemilihan dan hasil pemungutan suara. Seperti halnya pemilu di tempat lain berlangsung, di hexagon city proses yang dilalui juga sangat teratur dan khidmad. Meskipun seluruh warga adalah perempuan, seluruh kandidat dan tim sukses juga adalah para perempuan, hal ini tidak mengurangi esensi pemilu itu sendiri. PENGAJUAN KANDIDAT CALON WALIKOTA Setiap cluster di hexagon city diberikan kuota sebanyak 3 calon kandidat. Gugus Impian adalah cluster tempat saya berada. Ada tiga orang calon kandidat yang pada awalnya mengajukan diri. Selain 3 kandidat sebagai perwakilan cluster, hexagonia yang lain juga diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat independen.  Para calon kandidat walikota diharuskan mendaftarkan diri pada form yang disediakan oleh tim formula dengan batas waktu. Namun, terjadi beberapa hal selama pro