Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Kisah Si Petualang dan Laba-Laba

 Rambutnya berwarna merah cerah dengan tekstur ikal yang berulir seperti rumpun bunga brokoli. Tubuhnya tak terlalu teinggi, pun tak terlalu pendek, sedang saja. Kulitnya berwarna coklat tua laiknya seragam Pramuka. Setiap hari ia berkeliling ke hutan, sungai, gunung, bukit dan banyak tempat lainnya yang dirasa menarik olehnya. Orang desa menyebutnya Si Petualang. Terkadang berhari-hari ia tak pulang ke rumah mungilnya yang terletak di ujung desa.

Pada suatu pagi, ia bersiap memasukkan bahan makanan, tali, kain lebar yang akan ia jadikan alas tidur, pisau, botol berisi air, dan perlengkapan lain ke dalam tas ranselnya. Dia dikenal pendiam, hidup sendiri di sebuah desa kecil. Tak ada yang tahu kemana orang tua atau keluarganya yang lain. Usianya masih cukup belia, pemuda 16 tahun ini hidup sendiri dan mencari uang dengan berjualan tanaman obat herbal yang ia temukan di hutan selama berpetualang.

Si pemuda petualang sangat menyukai alam, ia merasa nyaman berada di sekitar hewan-hewan yang ia temui. Suara kicau burung yang terdengar di pagi hari, deru air sungai yang mengalir sudah cukup membuatnya tersenyum bahagia. Karenanya, meski memiliki rumah yang nyaman untuk berlindung dari panas dan hujan, ia tetap menyempatkan diri berkeliling dan menikmati tinggal di hutan. Makan seadanya yang tersedia di alam. Sembari mencari jamur langka, alang-alang, bawang hitam, daun kelelawar, dan tanaman herbal lain yang bisa dia temukan dalam perjalanannya.

Suatu siang si petualang duduk-duduk di pinggir sungai sambil menikmati indahnya gumpalan-gumpalan awan di langit. Tanpa disadari matanya tertuju kepada seekor binatang kecil bercorak kuning kecoklatan di pohon perdu di pinggir sungai. Dia mengeluarkan semacam benang berwara putih yang kemudian dipintalnya berkeliling membentuk jaring. Berkali-kali dia terjatuh dan jaringnya rusak. Tetapi dia merayap lagi dan mengulangnya kembali. Terjatuh lagi, rusak lagi, dan dia memintalnya lagi. Terus menerus dilakukannya hingga setelah beberapa saat, jaring itupun selesai dibuat.


Si pemuda petualang memperhatikan apa yang dilakukan laba-laba itu dengan seksama. Selama ini dia tak lagi memiliki ambisi untuk melakukan apapun demi hidupnya. Dia hanya mencari uang secukupnya untuk sekedar bisa makan. Semenjak kedua orang tuanya meninggal di usianya yang masih sangat belia, tak ada seorang keluargapun yang menjaganya. Dia hidup menyendiri di ujung desa, karena tak ingin ada seorangpun yang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada keluarganya. Menjalani hidup sendirian sudah cukup sulit baginya, tak perlu ditambah ingatan akan kehilangan yang menimpanya.

Laba-laba yang terus bekerja keras dan pantang menyerah dalam membuat sarang, membuat si pemuda petualang sadar. Dia tak boleh menyerah dengan hidupnya, dia harus berusaha lebih keras untuk memperbaiki kehidupannya. Sudah cukup beberapa tahun yang dia habiskan berkelana tanpa tujuan hanya untuk mengisi kekosongan hatinya. Kali ini dia harus mulai untuk bermimpi, dan berusaha keras mencari jalan untuk menggapai mimpi itu.

Si petualang bergegas membereskan barang-barangnya dan berjalan kembali menuju rumahnya. Di pikirannya sudah banyak rencana yang ingin dilakukannya. Pertama-tama dia harus mencari pekerjaan di kota. Sebagai modal untuk bersekolah, karena dia tahu pendidikan adalah jalan yang harus dia tempuh sebagai modal untuk mengubah nasibnya.



#KLIPMaret2021

Comments

Popular posts from this blog

Math Around Us - Membagi kartu sama banyak

Bismillahirohmaanirohiiim... Raissa dan Hasna senang mengumpulkan kartu-kartu, entah bekas kartu-kartu member atau asuransi, kartu hadiah yogurt, dan kartu-kartu lainnya. Ketika kami di rumah mbah Uti pun, kartu-kartu itu dibawanya. Tiba-tiba suatu siang, kakak panik dan berputar-putar di sekeliling rumah. Dia kehilangan satu bendel kartu mainannya yang biasanya disimpannya di dompet. Kami mencarinya sambil membereskan mainan masak-masak dan barang-barang lainnya yang berserakan. namun, hasilnya nihil. Kartu-kartu itu tidak ditemukan. Raissa sangat sedih dan frustasi, akhirnya bunda menawarkan untuk membeli kartu di toko mainan. Keesokan harinya, kami bertiga pergi ke kota Gemolong untuk membeli roti sekalian ke toko mainan. Sayangnya di toko tersebut tidak menjual kartu permainan. Kemudian si penjual menyarankan kami membeli pada tukang mainan keliling yang biasa mangkal di sekolahan. Akhirnya kami mendapatkannya. Bunda membelikan kartu karakter "Hai Tayo" 2 bu...

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Tuesday Talks Series, Manajemen Konten dan Pengembangan Media Sosial

Siang ini, saya menghadiri acara online yang diselenggarakan oleh Lumbung Ilmu Ibu Profesional. Acara ini merupakan series rutin pembelajaran yang merupakan program LIIP atau singkatan dari Lumbung Ilmu Ibu Profesional 2023. Kali ini mengusung tema "Manajemen Konten dan Pengembangan Media Sosial" dengan pembicara Ibu Septi Peni Wulandani, Founder Ibu Profesional. Acara ini khususnya diperuntukkan bagi teman-teman pengurus Ibu Profesional yang memegang amanah sebagai tim media komunikasi kreatif. Namun juga terbuka bagi pengurus yang lainnya yang sama-sama ingin belajar mengembangkan media sosial. Ibu mengawali dengan menjabarkan tentang data penggunaan media sosial di Indonesia yang rata-rata digunakan oleh mereka dengan rentang usia 16 tahun hingga 64 tahun. Youtube menduduki peringkat pertama, diikuti dengan whatsapp, facebook, instagram dan twitter. Untuk itu, diharapkan para medkomkraf, singkatan dari media komunikasi kreatif dapat mengelola media-media sosial tersebut. M...