Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan perjalanan pesawat untuk pertama kali di masa pandemi. Salah satu persyaratan yang harus dibawa adalah surat keterangan bebas covid yang dikeluarkan lembaga kesehatan.
Ada tiga jenis tes covid yang hasilnya bisa dipakai untuk persyaratan naik pesawat.
1. Swab Antigen atau Rapid Test Antigen
Tes swab antigen disebut juga rapid test antigen, kedua tes ini pada dasarnya adalah tes yang sama. Swab adalah metode pengambilan sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan dengan cara diusap. Sedangkan menyebutan rapid mengacu pada hasil tes yang didapatkan secara cepat, yaitu hanya beberapa menit atau kurang dari 1 jam.
Swab antigen adalah tes imun yang mendeteksi adanya protein tertentu dari virus yang memunculkan respon kekebalan tubuh. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis patogen pernapasan. Ini adalah tes paling sederhana untuk menyaring apakah seseorang terinfeksi virus pernapasan, seperti halnya SARS-CoV-2. Jika hasilnya negatif, maka seseorang dinyatakan tidak terinfeksi. Tetapi jika hasilnya positif, maka perlu dilakukan tes lanjutan untuk memastikan apakah virus yang menginfeksi adalah SARS-CoV-2. Biaya untuk tes swab antigen ini relatif murah, berkisar antara 200 ribu hingga 250 ribu rupiah. Sehingga tes ini bisa menjadi pilihan untuk persyaratan penerbangan.
2. RT-PCR
PCR atau polimerase chain reaction adalah suatu tes laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi adanya materi genetik dari virus atau bakteri. Saat ini, PCR adalah salah satu tes yang cukup akurat untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan penyakit Covid 19.
Proses pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan tenggorokan dilakukan dengan metode usap atau swab. Materi genetik yang terdapat pada virus bisa berupa DNA atau RNA. Pada virus corona, materi genetiknya adalah berupa RNA, sehingga dilakukan proses pengubahan RNA virus dengan enzim reverse-transcriptase menjadi DNA. Sehingga tes ini disebut juga RT-PCR.
Selanjutnya, mesin PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan pada materi genetik yang telah diubah menjadi DNA sehingga dapat terdeteksi apakah terdapat virus SARS-CoV 2 atau tidak. Jika PCR mendeteksi adanya materi genetik virus, maka seseorang dinyatakan positif terinfeksi.
Hasil tes RT-PCR ini dinyatakan paling akurat untuk mendeteksi virus corona. Namun, biaya tes cukup mahal dan proses untuk memperoleh hasilnya lebih lama.
3.GeNose C19
GeNose C19 adalah alat tes yang yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada untuk mendeteksi adanya virus corona dari embusan nafas.
Pada tes GeNose, seseorang diminta mengembuskan nafas pada sebuah alat berbentuk tabung, selanjutnya sensor dalam tabung tersebut akan mendeteksi adanya VOC pada embusan nafas. VOC atau volatile organic compound adalah senyawa organik mudah menguap yang dapat terbentuk karena adanya infeksi virus corona, yang kemudian keluar bersama embusan nafas. Pada penelitian, diketahui bahwa orang yang terinfeksi virus corona, menghasilkan VOC yang lebih banyak dibandingkan orang yang tidak terinfeksi.
Tes GeNose adalah yang paling mudah dan murah dalam proses pengambilan sampel maupun waktu yang diperlukan untuk memperoleh hasil, yaitu sekitar 2 - 3 menit saja. Biaya yang diperlukan untuk 1x tes GeNose sangat murah, antara 15 ribu hingga 25 ribu rupiah.
Namun, seperti halnya swab antigen, tes GeNose dilakukan sebagai screening awal. Hasilnya tidak akan seakurat PCR, karena VOC yang terdeteksi dari alat GeNose juga terdapat pada penderita penyakit pernapasan lain seperti asma, kanker paru-paru dan penyakit paru lainnya.
Ketiga tes di atas dapat kita pilih sebagai persyaratan penerbangan. Tentu saja saya memilih tes yang paling mudah dan murah. Tetapi sayangnya, untuk tes GeNose baru bisa dilakukam di beberapa tempat seperti stasiun, pelabuhan, terminal, dan bandara. Itupun belum semua bandara menyediakan, dan jam buka untuk layanan tes juga masih terbatas.
Pilihan selanjutnya jatuh pada tes swab antigen. Ini adalah tes yang paling umum dipilih sebagai persyaratan naik pesawat. Klinik kesehatan atau laboratorium klinik sudah banyak yang penyediakan tes swab antigen ini.
Pertama-tama, kita akan diarahkan ke tempat terbuka untuk proses pengambilan sampel. Selanjutnya, petugas dengan pakaian pelindung akan memasukkan cotton bud berukuran penjang ke salah satu lubang hidung hingga menyentuh pangkal tenggorokan. Proses usab ini yang terasa kurang nyaman.
Proses swab selesai dan kita tinggal menunggu hasil. Jika tidak ada antrian, maka hasil sudah bisa kita dapatkan dalam waktu 15 menit saja. Jika antrian cukup banyak, maka bisa memakan waktu berjam-jam. Selanjutnya kita akan diarahkan kembali ke tempat pengambilan sampel yang terletak di tempat terbuka untuk ditunjukkan hasilnya pada alat tes. Biasanya kita diijinkan untuk megambil gambar sebagai dokumentasi. Alat tes yang sudah menunjukkan hasil ini akan menjadi sampah medis. Kita akan memperoleh surat keterangan yang menyatakan hasil tes, apakah positif atau negatif.
Selanjutnya surat akan dibawa ke bandara sebagai persyaratan sebelum masuk bandara. Biasanya kebijakan bandara untuk surat hasil tes swab yang diterima adalah 2x24 jam sebelum keberangkatan, atau dapat berubah sesuai kondisi. Seperti pada masa pembatasan mudik, surat hasil tes yang diterima adalah 1x24 jam sebelum jadwal terbang. Jadi, sebaiknya sebelum melakukan tes, periksa terlebih dahulu kebijakan ini.
Sekian informasi kali ini, semoga dapat membantu teman-teman yang belum pernah melakukan tes covid 19.
#KLIPMei2021
Comments
Post a Comment