Gagdet atau gawai adalah salah satu barang wajib di dunia digital sekarang ini. Hampir semua orang memiliki 1 gadget minimal yaitu smartphone yang selalu dibawa setiap harinya. Tak heran memang, benda sekecil ini mampu melakukan banyak peran penting demi kenyamanan hidup penggunanya.
Banyak kegiatan pemenuhan kebutuhan yang bisa dipermudah dengan gadget tanpa perli keluar rumah, atau bahkan tanpa perlu berpindah tempat, semua mampu dilakukan dalam genggaman, seperti halnya komunikasi, transaksi perbankan, pembayaran tagihan, isi pulsa, pencarian informasi, networking, media sosial, belanja, menulis, belajar online, hiburan, dan segudang manfaat lain yang hampir tak terhitung banyaknya.
Bagaimana dengan anak? Apa yang diperlukan seorang anak dari sebuah gadget. Jika pertanyan ini diajukan 10 tahun lalu, atau mungkin 20 tahun lalu, maka jawabannya mungkin "belum perlu". Tetapi jika di masa kini, kita tidak bisa menampik bahwa gadget diperlukan anak untuk belajar, mencari informasi, komunikasi, atau mungkin hiburan semata. Apalagi di masa pandemi yang hampir semua aktivitas sekolah anak dilakukan secara daring dari rumah masing-masing.
Penggunaan gadget seperti smartphone, tablet, atau laptop yang terkoneksi internet pada anak usia sekolah saat ini sudah seperti hal wajib. Semua pembelajaran dan pengiriman tugas dilakukan secara online. Namun, bagaimana jika gadget yang kita percayakan kepada anak sebagai media belajar, digunakan untuk hal lain seperti bermain game, menonton video streaming dan aktivitas hiburan lainnya yang menurut kita kurang atau bahkan tidak memberikan manfaat positif pada anak. Maka ini akan menjadi PR baru yang harus kita selesaikan.
Ciri-ciri anak kecanduan gadget:
- Menggunakan gadget di setiap ada kesempatan
- Terlihat gelisah dan tidak nyaman jika tidak memegang gadget
- Marah dan mengamuk jika gadgetnya diambil
- Tidak tertarik dengan aktivitas lain selain bermain gadget
- Malas bepergian ke luar rumah
- Melanggar batas waktu bermain gadget yang ditetapkan orang tua
- Bermain gadget secara sembunyi-sembunyi
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi.
- Menetapkan jam gadget terkait pembelajaran maupun hiburan atau kesenangan dan mendiskusikannya dengan anak
- Membuat daftar platform digital atau situs apa saja yang bisa dibuka selama jam gadget bebas diluar aktivitas pembelajaran
- Disiplin mengingatkan jika jam gadget telah usai dan memberikan konsekuensi yang disepakati bersama jika anak melanggar ketentuan jam gadget
- Memberikan apresiasi kepada anak jika dalam jangka waktu tertentu tidak melanggar jam gadget sama sekali
- Memberikan alternatif kegiatan yang dilakukan agar anak tidak terpaku pada gadget, seperti mengajak anak bereksperimen, membuat benda kreatif, melakukan percobaan sains, memasak bersama, membaca buku dan sebagainya
- Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan fisik bersama di luar rumah, seperti jalan kaki bersama, bersepeda, bermain ke tempat bermain luar ruang, dan lain-lain
- Hadir sepenuh hati dan membersamai anak dalam menjalankan aktivitasnya
- Membuat jam bebasa gadget bagi kedua orang tua, sehingga anak tidak mencontoh untuk terus menerus menggunakan gadget sepanjang waktu.
- Komitmen dan konsisten pada aturan yang telah disepakati bersama.
Comments
Post a Comment