Hexagon City, sebuah kota produktif yang dibangun secara virtual, oleh perempuan untuk perempuan. Mampu menghubungkan para perempuan produktif dengan berbagai macam passion di seluruh Indonesia maupun di belahan dunia lainnya. Di bawah pandu Ibu Profesional yang terus bergerak maju untuk meningkatkan kualitas diri para perempuan. Saya bangga menjadi bagian dari kota ini. Bersama-sama dengan para warga yang disebut juga sebagai Hexagonia yang berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas diri dan membangun Hexagon City.
Bergabung dengan Hexagon City kali ini adalah kesempatan kedua saya. Seharusnya saya bisa mengikuti bunda produktif batch #1, tetapi karena kelalaian saya, maka baru kali ini bisa masuk ke Hexagon City. Saya berkomitmen untuk bersungguh-sungguh belajar menjadi produktif, khususnya di bidang passion kepenulisan. Berkontribusi aktif, salah satunya dengan menjadi Co House Leader, serta bekerjasama dengan seluruh hexagonia untuk membangun kota. Berkomitmen menyediakan waktu, energi dan pikiran untuk membuat project-project produktif bersama rekan-rekan Co House Selasar Aksara di Hexagon City.
|
Kontribusi untuk Hexagon City |
Proses menjadi Hexagonia bagi saya, dimulai ketika saya mengikuti kelas Pra Bunda Produktif. Tahap ini harus dijalani oleh lulusan Bunda Cekatan Batch #1 seperti saya yang sempat vakum dan menanti pembukaan kelas baru di Tanscity. Setelah dinyatakan lulus kelas Pra Bunda Produktif, saya menanti dibukanya gerbang Hexagon City bersama para mahasiswa lulusan Bunda Cekatan batch #2. Tahap pertama adalah pembagian warga menjadi Co Housing - Co Housing sesuai dengan passion yang dipilih ketika mendaftar kelas Bunda Produktif batch #2.
Pembentukan Co House dimulai dengan pengumuman dari Tim Formula Hexagon City. Setelah menunggu beberapa saat dan belum ada yang membuaka obrolan, maka saya berinisiatif untuk membentuk Whatsapp group CH Kepenulisan. Co House Kepenulisan atau disingkat menjadi CH merupakan gabungan 9 orang hexagonia dengan passion yang sama, atau juga merupakan CH gabungan dari beberapa passion. CH Kepenulisan terdiri dari saya, Roshinta dari IP Sidoarjo Mojokerto, Nisa Nuraeni dari IP Sukabumi, Khoirun Nikmah dari IP Bogor, Evi Novita dari IP Bontara, Ari Fatimah dari IP Yogyakarta, Nurlita Tsania dari IP Depok, Raida Hasanah dari IP Kalimantan Selatan, Istikharoh IP Soloraya, dan Ernawati dari IP Jakarta.
Setelah terbentuk group, kemudian terjadi musyawarah pemilihan Co House Leader, dan saya mengambil kesempatan tersebut. Ada tiga nama yang diusulkan teman-teman, namun pada akhirnya ada yang menundurkan diri. Sehingga saya dipercaya oleh teman-teman di CH Kepenulisan untuk mengambil peran sebagai Co House Leader. Penyusunan agenda dimulai, pembentukan perangkat Co house serta pembuatan logo. Pada awalnya saya kesulitan meminta teman-teman untuk mengambil peran Sekretaris, Bendahara dan Tim Desain. Beberapa teman-teman memiliki kesibukan masing-masing dengan prioritas yang sama pentingnya. Namun kemudian mbak Raida mengusulkan agar semua warga Co House menjadi perangkat, maka terbentuklah Tim Perangkat Co House yang terdiri dari 9 warga Co House.
Ketua : Roshinta Dewi Aryani
Sekretaris : Khoirun Nikmah
Wakil Sekretaris : Raida Hasanah
Bendahara : Nurlita Tsania
Tim Desain : Ari Fatimah
Istikharoh
Tim Medkom : Ernawati
Evi Novita
Nisa Nuraeni
Agenda pertama Co House adalah menentukan nama Co House dan Logo Co House. Beberapa teman mengajukan nama yang kemudian dilakukan voting. Nama Co House terpilih adalah Selasar Aksara yang merupakan usulan mbak Nikmah. Selain menentukan nama juga diharuskan untuk membuat logo yang dikumpulkan di Facebook group dengan deadline waktu yang ditentukan oleh Tim Formula Hexagon City. Ketika itu, tim desain belum terbentuk, sehingga saya mencoba membuat logo yang kemudian saya sampaikan kepada teman-teman untuk dijadikan bahan diskusi. Dengan beberapa perubahan berdasarkan masukan teman-teman, maka logo Co House Selasar Aksara adalah berupa huruf S besar menyerupai bentuk hexagon diikuti dengan tulisan elasar Aksara dan diakhiri gambar pena dengan tinta yang menetes. Jadi seolah-olah pena tersebut baru selesai menuliskan tulisan Selasar Aksara.
Logo Co House Selasar Aksara
Setelah logo terbentuk, kemudian kami mendiskusikan tentang filosofi dari logo tersebut, menyematkan harapan kami terhadap Co House dan membingkai arti yang mewakili semangat kepenulisan sesuai dengan passion kami. Filosofi logo ditulis oleh mbak Nikmah yang kemudian didiskusikan dengan teman-teman di CH. Dengan adanya beberapa perubahan disesuaikan dengan hasil diskusi, maka Filosofi logo Selasar Aksara adalah:
Filosofi LOGO
Selasar Aksara "Merangkai Kata, Mengikat Makna"
Mengapa menggunakan nama dan logo 'Selasar Aksara'?
Co Housing kami terdiri dari 9 hexa house. Rumah hunian milik para hexagonia. Sebuah rumah biasanya memiliki selasar, yaitu sebuah beranda depan, atau ruangan berbentuk lorong yang berfungsi menghubungkan antara satu titik menuju ke titik lainnya (pintu ke pintu lain misalnya, atau teras ke dalam, suatu area bebas keluar-masuk dan berlalu-lalang).
Selasar bisa berbentuk terbuka, semi-terbuka dan tertutup. Luasnya pun variatif. Namun, bagi kami, penghuni Co Housing kepenulisan, selasar memiliki makna lebih mendalam dari sekadar bentuk fisiknya.
Selasar dalam susunan saraf kita mirip dengan interneuron, yakni saraf penghubung yang berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya. Semakin terhubung, semakin baik dan terstimulasi memori yang terbangun, semakin ahli. Dalam perkembangannya, selasar bisa terbuka dan tertutup, tergantung aktifitas penghuni. Ibarat pola pikir, ia bisa bertumbuh atau juga mempertahankan yang sudah ada.
Itulah tujuan kami. Seperti Selasar, tak ada ide yang mandeg, selalu ada perlintasan aktif sehingga kami selalu terbuka, dan juga memiliki pola pikir yang bertumbuh (growth mindset).
Growth mindset yang kami maksud juga terwakilkan oleh logo hexagon yang termodifikasi, berbentuk huruf 'S' kapital yang terpisah.
Hexagon identik dengan cerdas, efektif dan efisien. Pada perkembangannya, lambang hexagon banyak digunakan untuk menginterpretasikan teknologi.
Desain logo huruf 'S' sesuai dengan bentuk rumah di Co Housing, serta mewakili Hexagon City secara keseluruhan. Terinspirasi dari bentuk sarang lebah yang menginterpretasikan teknologi yang sangat tinggi. Sebagaimana sarang lebah dengan bentuk hexagonalnya itu mampu memberikan efektifitas dengan hasil yang maksimal, kami di dalam Co Housing kepenulisanpun juga berharap demikian.
Warna biru pada logo 'S'.
Biru, pada umumnya digunakan secara luas untuk mewakili ketenangan dan tanggung jawab. Kami berharap, sepanjang melangsungkan aktivitas dalam bidang kepenulisan, mampu memiliki sikap demikian, tenang sekaligus bertanggungjawab menyelesaikan apa yang sudah dimulai dengan penuh kesadaran dan kesungguhan.
Dalam logo 'S' terdapat gradasi warna biru muda dan biru tua.
Biru muda memiliki makna menyegarkan dan ramah. Warna biru muda digambarkan rileks dan menenangkan, juga bisa memberi energi. Warna biru tua memberi kesan kuat dan dapat diandalkan.
Mengapa memilih kata 'Aksara'?
Aksara merupakan sebuah sistem tulisan yang tertera pada berbagai media, baik fisik kertas maupun digital, ia tidak terpaku pada alfabet semata, aksara mampu menuangkan segala bentuk ekspresi dalam suatu bahasa dan ragam simbolik.
Gambar pena menggambarkan aktifitas menulis, memulai ide dengan coretan hitam nan tegas disertai siluet tinta tetesan berwarna hijau tua atau toska. Hal ini menggambarkan bahwa segala bentuk ide, gagasan, bisa kita bawa ke dunia nyata melalui tulisan yang membawa makna.
Dengan menulis, kita mampu mengantarkan dunia abstrak ide di dalam kepala menuju dunia konkretnya, karya. Hal ini tentu membutuhkan sarana, setidaknya pena. Dari pena yang digerakkan oleh tangan, akan tercetus beragam gagasan yang dibalut dan terbaca oleh tulisan.
Warna hitam adalah warna netral terkuat. Biasanya dikaitkan dengan kekuasaan, keanggunan, dan formalitas.
Siluet warna hijau pada goresan pena.
Hijau merupakan warna penyembuhan, ia mewakili awal serta proses pertumbuhan baru. Hijau juga menandakan pembaruan dan kelimpahan. Dalam desain, hijau dapat memiliki efek penyeimbang, harmonisasi, dan sangat stabil. Hijau tua adalah warna yang paling stabil dan mewakili kemakmuran.
Kami berharap aktifitas menulis tak hanya menorehkan kata biasa, bisa jadi ia merupakan sarana menyembuhkan jiwa. Menulis untuk membalut luka menjadi karya, atau menulis untuk menumbuhkan pikiran serta menginspirasi setiap insan yang membacanya.
Demikianlah filosofi dari desain kami, cohousing kepenulisan, Selasar Aksara. Mari "Merangkai kata, mengikat makna". Sebab dengan menulis, kita bisa memecahkan banyak masalah, serta mengambil ibrah.
Denah Co House
Agenda berlanjut, setelah menyelesaikan pembentukan Perangkat Co House, menentukan nama dan logo Co House, selanjutnya kami membuat denah Co House. Mbak Ari sebagai tim desain menyusun denah Co House dengan menempelkan setiap Hexa House milik masing-masing hexagonia warga CH Selasar Aksara menjadi satu kesatuan di area Co Housing. Denah sempat berganti beberapa kali, seiring dengan ide yang bermunculan terkait nama jalan, tempat-tempat fasilitas umum seperti Hexagonia Center, tempat berkumpul warga di selasar balai untuk mendiskusikan banyak hal, mushola untuk beribadah bersama, kafe baca sebagai tempat yang nyaman untuk menikmati buku dan makanan ringan, serta taman, sport center dan minimaret. Pada tahap ini, alamat rumah dan alamat Co House sudah terbentuk.
|
Denah Co House Selasar Aksara |
Hexa House
Setiap hexagonia memperoleh lahan berbentuk hexagon untuk dibangun sebuah rumah impian, Hexa House. Rumah yang saya bangun berbentuk hexagon dengan taman hijau di sekelilingnya. Saya menempatkan carport di depan untuk tempat parkir kendaraan, mobil, sepeda motor dan sepeda. Ada juga wastafel untuk mencuci tangan sebelum memasuki rumah. Di teras terdapat sepasang kursi dengan meja untuk sekedar bersantai atau menerima tamu. Ada juga ruang tamu yang lebih besar di dalam rumah untuk menerima tamu yang lebih banyak, atau jika ingin lebih tertutup. Di bagian tengah ada ruang baca, mushola, kamar tidur tamu, dan kamar mandi. Bagian belakang rumah adalah favorit saya. Kamar utama yang luas dengan kamar mandi dalam dan walk in closet yang saya impikan. Kamar ini juga memiliki pintu belakang yang langsung menuju taman di belakang rumah. Tempat bersantai nan sejuk diantara tanaman dan bunga-bunga kesukaan. Ada juga taman indoor dengan tempat duduk dan area workout untuk menjaga kebugaran. Ada ruang produktif yang bisa saya gunakan untuk menulis, membuat karya, menempatkan alat musik keyboard dan juga mesin jahit yang hingga kini belum bisa saya miliki. Ada juga dapur dengan kitchen set impian dan juga ruang makan serta area gudang peralatan. Sungguh rumah yang menjadi impian saya. Rumah ini tidak memiliki area bermain, karena memang di hexagon city, para perempuan produktif memiliki rumah untuk dirinya sendiri. Tentu saja anak-anak dan keluarga boleh berkunjung.
|
Denah Hexa House Roshinta Dewi Aryani |
Bincang Ekonomi Hexagon City
Setiap pekan, di Hexagon City ada acara live yaitu berbincang-bincang dengan Mardika dan tim formula. Pada pekan ini, kami membahas tentang ekonomi kota. Saya menyaksikan live Bincang Ekonomi di Hexagon City yang diselenggarakan di Facebook Group. Selain membahas tentang Mata uang hex, penentuan nilai tukar, sumber daya tangible di Hexagon City, serta BUMH dan prosedur investasi kota, ada juga pembahasan mengenai asosiasi pengusaha Hexagon City. Saya anak Teknik yang memang kurang memahami tentang laju ekonomi sebuah kota, tetapi saya sangat mendukung bagaimana Hexagon City bersungguh-sungguh menerapkan kebijakan ekonomi yang sangat nyata. Sehingga para hexagonia seperti saya bisa belajar lebih banyak tentang ekonomi dan finance.
|
Bincang ekonomi Hexagon City |
Saya berharap, Hexagon City sebagai kota virtual pertama para perempuan akan terus berjaya dan laju dengan produktifitas para warganya. Semakin berkembang dengan beragam inovasi yang dapat menjangkau seluruh perempuan di belahan dunia manapun. Uniknya kota virtual, di mana jarak tidak menjadi penghalang bagi kita untuk terus berbagi dengan value yang membangun. Aktif dan produktif baik di ranah non profit maupun di ranah profit. Perempuan yang produktif tentu akan bangga pada dirinya sendiri dan percaya diri serta bersemangat untuk memberi dan mendapatkan. Memberi kebermanfaatan, mendapatkan ilmu, pengalaman, rekan, dan proses baik yang meningkatkan kualitas dirinya.
#JurnalPekan1
#BundaProduktifBatch#2
#MembangunStrukturOrganisasiKota
Comments
Post a Comment