Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Beberapa waktu lalu saya sempat membaca web komik yang menceritakan seorang siswa SMA yang memiliki kehidupan ganda, yaitu kehidupan dunia nyata dan kehidupan dunia maya. Ironisnya dua kehidupan yang dijalaninya sangat bertolak belakang. Isu yang diangkat adalah kecantikan. Ketika seorang wanita sangat memuja penampilan fisik dan meyakini bahwa dia akan disukai jika memiliki wajah yang cantik.
Tokoh utama ini bisa dibilang secara penampilan fisik kurang menarik, tidak cantik menurut standar anak SMA di masa itu. Di sisi lain, kehidupannya di dunia maya adalah seorang gadis cantik yang memiliki banyak penggemar di media sosial. Tentu saja foto-fotonya yang ada di medsos adalah hasil editing sedemikian rupa sehingga menghasilkan foto gadis cantik yang menarik.
Fenomena ini tidak asing lagi di sekitar kita. Ketika banyaknya aplikasi kamera yang bisa mengubah wajah hitam menjadi putih, pipi tembem menjadi tirus, wajah berjerawat menjadi seputih porselen. Kembali lagi, untuk memenuhi standar cantik sesuai kepercayaan mereka. Foto-foto hasil polesan ini yang akan diunggah ke media sosial.
Saya ingat beberapa tahun lalu, sempat ada banyak orang yang membuat video sindiran atau video lucu terkait fenomena ini. Ketika dilihat fotonya di dunia maya, sangat berbeda ketika bertemu di dunia nyata. Apalagi aplikasi kencan daring cukup populer. Obrolan dimulai di dunia maya, ketika sudah cocok maka berjani untuk ketemu. Namun, pada akhirnya kecewa karena ekspektasi fisik yang berbeda antara di dunia maya dan si dunia nyata.
Standar kecantikan ini ternyata tidak mudah bergeser, anggapan kolot tentang cantik harus begini dan harus begitu masih lekat di masyarakat. Kepercayaan bahwa penampilan fisik akan memperngaruhi penerimaan orang terhadap diri.
Saya tidak bisa sepenuhnya tak setuju. Tentu merawat diri untuk menjadi cantik sesuai anugerah fisik yang diberikan kepada kita adalah wajib. Sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT yang telah menciptakan kita. Namun, bukan berarti terpedaya untuk mengubah bentuk fisik. Atau berlebihan mendekorasi ulang foto.
Mencintai diri kita, merawat diri sebaik-baiknya, tetapi bangga dengan diri sendiri. Merujuk istilah inner beauty, kecantikan dari dalam. Ketika kita yakim dan percara diri bahwa kita cantik, maka kecantikan itu akan terpancar. Orang lainpun akan melihat kita dan melihat kecantikan yang terpancar dari dalam diri kita. Be brave, love yourself and be beautiful.
Comments
Post a Comment