Penokohan adalah proses, cara, menciptakan citra tokoh dalam karya susastra. Ada beberapa cara dalam menggambarkan karakter tokoh.
1. Metode Analitik/ Langsung
Disampaikan secara langsung dengan narasi tersendiri yang menceritakan ciri-ciri fisik dan sifat tokoh.
Contoh:
Delisha namanya. Gadis cantik bertubuh mungil itu adalah mahasiswi semester tiga. Sifatnya ramah, dan selalu santun kepada yang lebih tua. Terlahir di keluarga dengan ekonomi pas-pasan menjadikannya anak yang rajin. Nilainya harus bagus agar dia bisa terus memperoleh beasiswa.
2. Metode Dramatik/ Tidak Langsung
Disampaikan secara tidak langsung melalui beberapa cara, penggambaran fisik, tempat tinggal atau lingkungan kehidupan, pikiran tokoh, tindakan atau tingkah laku tokoh, reaksi atau tanggapan tokoh lain, dan juga melalui dialog.
Penggambaran tokoh melalui deskripsi fisik
Contoh:
Mobil sedan itu berhenti di depan gerbang rumah. Dia turun dan berjalan pelan mengenakan sepatu hak tinggi berwarna marun.. Tas tangan buatan desainer terkait di lengan.. Seperti biasa, Bela selalu tampak anggun dengan kemeja berwarna pastel dan rok selututnya.
Penggambaran tokoh melalui latar tempat tinggal atau lingkungan
Contoh:
Kamar itu tidak luas, hanya sekitar 3 x 3 meter. Ada ranjang kecil dengan sprei bergambar bunga. Rak buku gantung berisi macam-macam novel dan buku motivasi. Sebuah komputer butut terletak di atas meja di sudut kanan. Hanya ada lemari sederhana, tetapi Diana menatanya dengan apik sesuai jenis dan warna pakaian.
Penggambaran tokoh melalui jalan pikiran tokoh
Contoh:
Lewat tengah malam, Siska masih belum bisa memejamkan mata. Telepon adiknya tadi siang yang mengabarkan ibunya sedang sakit terus ada di benaknya. Dia menimbang untuk pulang, tetapi dia tahu harus tetap bekerja agar bisa membayar biaya pengobatan.
Penggambaran melalui tindakan/ tingkah laku tokoh
Contoh:
Peluh bercucuran di sekujur tubuhnya, terik matahari siang itu tak menyurutkan langkahnya untuk mengais rezeki. Nasi pecel dan pelengkapnya masih banyak tersisa. Bu Narsi terus berjalan sambil menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang ditemuinya. Dia tetap tersenyum ramah meski mereka tak acuh padanya, bahkan ada yang menolak tegas dan mengusirnya.
Penggambaran tokoh melalui reaksi atau tanggapan tokoh lain
Contoh:
Joko menendang pintu kamarnya geram.. Tak habis pikir dengan sikap Badru siang tadi. Bagaimana bisa dia mempermalukan Joko di depan orang tua Anis hanya agar dia terlihat baik. Padahal selama ini Joko sudah banyak membantunya. Badru memang tidak tahu terima kasih.
Penggambaran tokoh melalui dialog
Contoh:
“Dina melabrak Anggun tadi siang,” ucap Stefi memulai obrolan.
“Tak heran sih, kau tahu sendiri Dina memang pemarah. Apalagi kalau menyangkut adiknya. Dia tidak akan terima jika ada orang lain menghina adiknya. Apalagi mengatakan dia itu autis dan menjadikannya bahan ledekan,“ ujar Ailen menanggapi.
Penggambaran analitik maupun dramatik, keduanya dapat digunakan dalam cerita. Dengan demikian digunakan metode campuran. Ketika ingin menjelaskan informasi singkat, kita bisa gunakan metode analitik. Namun jika ingin menceritakan karakter dengan lebih detail dan fokus serta untuk membuat pembaca lebih terhanyut dalam mengenal si tokoh, maka metode dramatik dapat digunakan.
Comments
Post a Comment