Skip to main content

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Batik Air Bandara Halim Perdanakusuma


Kepindahan suami ke pulau Jawa disusul dengan pandemi yang berlangsung hampir dua tahun lamanya menjadi alasan ku⁹at kenapa saya tidak pernah lagi naik pesawat terbang. Dahulu kami sekeluarga bepergian antar pulau dengan pesawat. Karena alasan jarak dan waktu tempuh tentu saja. Mudik ke Jawa atau bepergian travelling selalu memakai moda transportasi pesawat.

Setelah pindah domisili ke pulau Jawa, kami sekeluarga lebih sering bepergian lewat jalur darat. Selain lebih fleksibel juga lebih ekonomis. Namun, ketika itu moda transportasi pesawat masih sering kami gunakan untuk acara jalan-jalan yang durasi waktu liburnya terbatas.

Kemudian pandemi melanda, selain pembatasan bepergian diberlakukan, ekonomi menjadi alasan berikutnya. Dengan pendapatan berkurang, acara jalan-jalan juga semakin dibatasi. Sehingga praktis selama hampir dua tahun ini saya belum naik pesawat lagi.

Sebelum ini saya pernah naik pesawat di masa awal new normal, karena bapak mertua meninggal. Itupun saya pergi sendiri tanpa anak-anak. Penumpang diwajibkan mengunggah aplikasi EHac. Kemudian ditunjukkan kepada petugas sebelum terminal kedatangan.

Kali ini saya bepergian lagi sendiri, dengan pesawat Batik Air. Bandara Halim Perdanakusuma menjadi pilihan bagi para penumpang perjalanan domestik yang tinggal di Jabodetabek. Selain jaraknya relatif lebih dekat dibanding bandara Soekarno Hatta, bandara Halim juga jauh lebih sederhana. Hanya dua maskapai yang terbang dari bandara ini yautu, Citilink dan Batik Air.

Saya berangkat dari Bekasi pukul 03.30 WIB, hanya perlu 25 menit saya sudah sampai bandara Halim Perdanakusuma. Ketika turun dari mobil di bagian drop off keberangkatan, kita akan langsung disambut deretan mesin cetak boarding pass. Jika tidak membawa bagasi, kita bisa cetak boarding pass di mesin tersebut dengan mengetik nama belakang dan kode booking tiket. Selanjutnya tinggal check list – check list setiap pertanyaan dan klik tombol Cetak Boarding Pass.

Jika ingin mengurangi sampah kertas, maka kita bisa check in online di web maskapai. Karena saya naik Baik Air, maka saya klik web batikair.com. Pilih web Check in dan masukkan kode booking. Kemudian cek nama penumpang, dan pilih kursi. Kita akan memperoleh file pdf yang berisi bukti check in dan boarding pass digital.

Di dekat area mesin cetak boarding pass adalah pintu masuk. Tunjukkan boarding pass atau bukti booking tiket serta KTP. Petugas akan mengecek apakah nama pada tiket dan KTP sudah sesuai. Kemudian kita akan diminta membuka masker untuk memastikan foto dan wajah kita sama.

Masuk ke pintu keberangkatan, seluruh barang bawaan harus dimasukkan mesin peminday x-ray. Untuk mempercepat proses ini, biasanya dari rumah, semua barang sudah saya masukkan handbag dan koper. Termasuk jaket, handphone, jam tangan atau accesorris lainnya. Saya baru akan memakai barang-barang tersebut di ruang tunggu sebelum masuk gate.

Setelah semua barang masuk ke mesin pemindai, penumpang harus melewati alat pemindai berbentuk kusen pintu. Jika masih ada barang yang dipakai yang mengandung logam, maka lampu akan menyala merah. Dan petugas akan memeriksa kita. Itulah pentingnya memastikan semua barang masuk tas.

Bandara Halim ini cukup sederhana, counter check in hanya sedikit, dan kalau pagi tidak ada antrian. Jika ada barang yang akan dimasukkan ke bagasi pesawat, kita harus check in manual ke counter untuk drop bagasi. Jika hanya membawa koper cabin, kita bisa langsung menuju gate.

Ketika menuju gate, akan ada pemeriksaan kedua. Prosesnya sama dengan pemeriksaan di pintu masuk. Jadi barang-barangnya jangan dikeluarin dulu ya. Akan ada papan penunjuk arah dengan dua panah. Warna hijau, dengan tulisan Citilink arahnya lurus. Sedangkan warna merah dengan tulisan Batik Air ke arah kanan.

Biasanya kita masuk ke ruang tunggu terlebih dahulu, baru menemukan Nomer Gate atau gerbang ke tempat naik pesawat. Apalagi bandara besar seperti Kualanamu di Medan, atau Terminal 3 Soekarno Hatta. Namun, di bandara Halim ini agak berbeda. Penumpang melewati meja petugas di gate, baru kemudian restoran dan ruang tunggu, dengan fasilitas toilet dan mushola. Karena penasaran, saya pun berkeliling. Karena ini pertama kalinya saya sendirian. Biasanya ada anak-anak, jadi pasti repot ini itu. Tidak sempat memperhatikan sekeliling.

Ada rest area yang berisi kursi-kursi pijat. Ada dua coffe shop dan beberapa warung makan. Ada juga toko buku luar, dan minimarket. Mushola dan toilet terletak di ujung, dengan sisi satunya playgrournd sederhana. Tidak ada gate lain, satu-satunya gerbang keberangkatan untuk seluruh penerbangan yaitu meja petugas yang dilewati tadi.

Panggilan masuk pesawat 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Pukul 04.30 WIB saya mulai mengantre di gate. Kembali menunjukkan KTP dan boarding pass. Tak berapa lama berjalan, kita akan langsung disambut jalanan aspal dengan pesawat yang sudah terparkir. Ada petugas yang mengarahkan, pesawat mana yang kami tuju. Kebetulan ada dua penerbangan bersamaan.

 Sekian cerita penerbangan bersama Batik Air di bandara Halim Perdanakusuma. 

Comments

Popular posts from this blog

Math Around Us - Membagi kartu sama banyak

Bismillahirohmaanirohiiim... Raissa dan Hasna senang mengumpulkan kartu-kartu, entah bekas kartu-kartu member atau asuransi, kartu hadiah yogurt, dan kartu-kartu lainnya. Ketika kami di rumah mbah Uti pun, kartu-kartu itu dibawanya. Tiba-tiba suatu siang, kakak panik dan berputar-putar di sekeliling rumah. Dia kehilangan satu bendel kartu mainannya yang biasanya disimpannya di dompet. Kami mencarinya sambil membereskan mainan masak-masak dan barang-barang lainnya yang berserakan. namun, hasilnya nihil. Kartu-kartu itu tidak ditemukan. Raissa sangat sedih dan frustasi, akhirnya bunda menawarkan untuk membeli kartu di toko mainan. Keesokan harinya, kami bertiga pergi ke kota Gemolong untuk membeli roti sekalian ke toko mainan. Sayangnya di toko tersebut tidak menjual kartu permainan. Kemudian si penjual menyarankan kami membeli pada tukang mainan keliling yang biasa mangkal di sekolahan. Akhirnya kami mendapatkannya. Bunda membelikan kartu karakter "Hai Tayo" 2 bu...

Rapat Kerja Srikandian Ibu Profesional Bekasi 2023

Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen.  Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...

Bermain dengan Flashcard

Bismillahirrohmaanirrohiiim.... Pengamatan yang saya lakukan beberapa hari ini terhadap gaya belajar Raissa, mengarah pada salah satu gaya belajar yang lebih dominan. Beberapa ciri gaya belajar "auditory" saya temukan pada Raissa, diantaranya: Berbicara kepada diri sendiri saat bermain. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara. Lebih suka musik daripada seni Mudah terganggu oleh keributan Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar. Berbicara dalam irama yang terpola Senang membaca dengan keras dan mendengarkan. Beberapa ciri lain pada gaya belajar "auditory" tidak saya temukan pada Raissa, atau mungkin belum. Karena pengamatan mendalam baru saya lakukan beberapa hari ini. Tentunya saya perlu memberikan stimulus yang beragam untuk mengamati ke arah mana perkembangan gaya belajarnya.  Hari ini, kami bermain dengan flashcard angka, hewan,...