Pada hari Minggu, 26 Februari 2023 saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja bersama para srikandian Ibu Profesional Bekasi. Setelah sebelumnya didahului dengan acara serah terima amanah dan dilanjut dengan rapat kerja melalui zoom secara daring. Pada sesi daring sudah ada pembahasan program kerja dari masing-masing komponen, mulai duari Kampung Komunitas, Sejuta Cinta, Himpunan Mahasiswa, Sister Regional, KIPMA dan Lumbung Ilmu. Kali ini sesi luring digunakan sebagai media diskusi untuk membuat sinergi kegiatan antar komponen. Sekitar dua pekan sebelumnya, saya dihubungi oleh panitia dari Sisreg atau sister regional dan diminta hadir sebagai host atau MC. Kegiatannya semi formal dengan lebih banyak interaksi diskusi dan improvisasi kegiatan secara umum. Sesi pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan prakata dari sekretaris regional yang membahas tentang alur administasi ke sekreg dari masing-masing komponen. Setiap komponen harus mengisi form jika ingin mengadakan kegiatan, baik kegiat...
Pembahasan fitrah seksualitas oleh kelompok 7 dimulai dengan penjelasan definisi dan tujuan pengenalan fitrah seksualitas itu sendiri. Serta dijelaskan pula tentang definisi seks dan tujuan pendidikan seks. Disampaikan pula bahwa fitrah seksualitas tidak dapat disamakan dengan pendidikan seks begitu saja, tetapi tahapan pendidikan fitrah seksualitas lebih dari pada itu.
Definisi Fitrah Seksualitas
Adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Kenapa disebut Fitrah?
Karena merupakan anugerah dari Allah SWT dan telah terinstall dalam diri manusia sejak ia dilahirkan.
Definisi Pendidikan Seks
Adalah pengenalan fungsi seks dan organ-organ seksual untuk menjamin kesehatan dan fungsi seks yang normal.
Tujuan Pengenalan Fitrah Seksualitas pada Anak
- Agar seksualitas anak tumbuh sehat dan benar
- Anak paham tentang alat vital dan cara merawatnya
- Anak paham siapa saja yang boleh menyentuh alat vital
- Anak dapat informasi dari sumber terpercaya yaitu orang tua
- Anak menghargai diri sendiri
- Seimbang emosional dan rasional
- Persiapan masa puber
- Anak paham peran dan kewajiban saat dewasa
Tujuan Pendidikan Seks
- Membantu anak mengetahui topik-topik biologis, seperti pertumbuhan, masa puber, kehamilan, dan menyusui.
- Mengembangkan sikap objektif dan penuh pengertian tentang seks
- Mempelajari organ reproduksi
- Mencegah perilaku seks yang tidak aman
- Mencegah penyerapan informasi yang tidak aman dan akurat
- Mendorong hubungan sosial yang baik antarlawan jenis.
- Membantu pemahaman tentang peran laki-laki dan perempuan dalam relasi suami-istri dan dalam pergaulan di masyarakat
Fitrah Seksualitas ≠ Pendidikan Seks, namun lebih dari itu,
Tujuan Utama Pendidikan Fitrah Seksualitas :
- Anak mengerti identitas seksualnya. Anak bisa memahami dia itu laki-laki atau dia perempuan
- Anak mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya. Anak bisa menempatkan diri sesuai peran seksualitasnya, bagaimana ia berfikir, merasa, bersikap dan bertindak seperti laki-laki atau perempuan
- Mengajarkan anak untuk melindungi diri dari kejahatan seksual
Tugas Siapa?
Ayah sebagai pemberi suplai maskulinitas
Ibu sebagai pemberi suplai feminitas
Anak laki-laki membutuhkan 75% suplai maskulinitas, 25% suplai feminitas
Anak perempuan membutuhkan 75% suplai feminitas , 25% suplai maskulinitas
Mengapa Ayah Bunda Perlu untuk Terjun Langsung dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas?
Figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai aqil baligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.
Ayah dan Bunda memiliki peran sama besarnya dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas anak. Karena anak yang tidak mendapatkan sosok ayah atau ibunya, maka akan memunculkan penyimpangan-penyimpangan seksual di kemudian hari. Gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dan sebagainya.
Hal yang penting :
- Anak yang kehilangan sosok ayah atau ibunya, wajib mendapatkan sosok pengganti dari orang terdekatnya sampai aqil baligh.
- Pengembangan Fitrah Seksualitas harus diimbangi dengan fitrah lainnya, seperti Fitrah Keimanan, Fitrah Bakat, Fitrah Belajar, dan Fitrah Perkembangan
Tantangan
1.Tantangan dalam keluarga: peran orangtua yang lemah dalam mendidik anak.
2. Tantangan luar keluarga:
• Dukungan kepada perilaku seksual menyimpang seperti LGBT
• Budaya masyarakat berpakaian minim
• Tontonan/bacaan/games yang tidak mendidik bahkan cenderung mengarah kepada pornografi.
Solusinya :
- Jalin kedekatan dengan anak sedari dini
- Perkuat tujuan kita dalam pengasuhan anak
- Tidak menganggap tabu komunikasi perihal seksual kepada anak
- Bangun komunikasi produktif dengan anak
- Tanamkan keimanan pada anak
- Pilihkan lingkungan dan teman yang sehat untuk anak
Tips Mencegah Kejahatan Seksual pada Anak:
- Edukasi seksual sejak dini. Dengan penggunaaan kata-kata dan cara menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima dan diingat oleh anak.
- Komunikasi
- Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, dengan membangun suasana yang hangat dan nyaman, supaya anak-anak akan merasa aman dan bebas bicara.
- Jadilah sahabat anak
- Orangtua harus bisa menjadi sahabat anak. Dengan demikian, anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada Anda. Memiliki orangtua yang akrab dan terbuka, anak akan merasa memiliki teman terbaik yang bisa membuat mereka tidak merasa sendiri.
- Gunakan istilah sebenarnya Ketika Anda mengajari anak, “Ini namanya hidung, yang ini kaki”, perkenalkan juga alat kelamin dengan istilah asli. Biasakan menyebut ‘penis’ untuk anak laki-laki dan ‘vagina’ untuk anak perempuan –tidak ada bedanya dengan menyebut organ tubuh lain. Pembiasaan menggunakan istilah asli adalah langkah pertama pendidikan seks anak. Ketika jika suatu waktu anak mengalami kejahatan seksual, ia bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang dipahami orang lain.
- Ajarkan konsep privasi Beritahu anak bahwa tidak semua orang boleh melihat, apalagi menyentuh alat kelaminnya. Ajarkan padanya siapa saja yang boleh, dan dalam situasi apa. Misalnya, boleh oleh dokter saat memeriksa, atau pengasuh saat memandikan. Anda pun harus mendukung anak dalam menjaga privasinya, misalnya dengan tidak menelanjangkan anak di tempat umum ketika berganti baju di pinggir kolam renang atau pantai, misalnya. Biasakan mengajak anak mengganti bajunya di ruang tertutup, meski untuk itu Anda mungkin akan lebih repot. Hindari pula mengunggah foto anak tanpa busana di situs jejaring sosial. Anda tidak pernah tahu akan adanya ancaman predator yang bergerilya di dunia maya.
- Bedakan jenis sentuhan Ajarkan pada anak mengenai sentuhan di tubuhnya. Ada tiga jenis sentuhan yang perlu anak ketahui:
- Sentuhan baik dan boleh, yaitu sentuhan dari orang lain menggunakan tangan yang dilakukan di bagian tubuh di atas bahu dan di bawah lutut, yang merupakan sentuhan karena kasih sayang, seperti membelai kepala dan mencubit pipi.
- Sentuhan harus waspada, karena membingungkan untuk menilainya sebagai bermaksud sayang atau napsu, yang merupakan sentuhan di bawah bahu hingga atas lutut tubuh anak.
- Sentuhan jelek dan terlarang, yaitu orang lain menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian renang. Bila ada yang melakukan sentuhan di area ini, anak harus berani menolak dan berkata tegas, misalnya dengan bilang, “Jangan begitu!”
- Hargai pendapat anak Saat anak tidak mau bersalaman dengan teman Anda yang baru dikenalnya, biarkan saja. Tidak perlu dibujuk terus-terusan, apalagi langsung dimarahi, agar ia berubah pikiran. Hargai kemampuan anak untuk bilang tidak. Kemampuan ini merupakan latihan, akan ada momen-momen di kemudian hari saat mereka harus berani berkata “Tidak!” –termasuk saat merasa terganggu jika ada yang menyentuhnya.
- Percaya naluri Anda Jika seseorang membuat Anda tidak nyaman, itu adalah alasan yang cukup untuk menjaga anak menjauhinya. Saat Anda merasa ragu saat akan menitipkan anak pada seseorang, bahkan pada teman Anda, jangan lakukan. Tak jarang naluri ibu memang bisa ‘mengendus’ sesuatu yang tidak benar, bukan?
- Pisahkah tidur Pisahkah tidur kakak dan adik terutama jika berbeda jenis kelamin. Semakin dini dilakukan, semakin baik. Saat tidur, tersingkapnya pakaian sangat mungkin terjadi, dan hal tersebut bisa menimbulkan hasrat seksual, sekalipun dengan saudara kandung.
- Wajib waspada Wajib waspada terhadap orang dewasa yang mencoba menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak, bahkan jika orang tersebut Anda kenal. Menurut riset di Assosiasi Psikolog Amerika Serikat, 90% dari kasus pelecehan seksual yang terungkap, ternyata pelakunya merupakan orang yang dikenal korban. Bahkan, 30% di antaranya masih memiliki hubungan keluarga! Hanya 10% pelaku yang betul-betul orang asing bagi korban.
Media edukasi yang disampaikan kelompok 7 adalah berupa video lagu yang menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh. Khususnya area-area pribadi yang tidak boleh disentuh oleh orang lain selain ibu atau ayah. Video dapat disaksikan pada link berikut:
Referensi :
Santosa, Harry, 2016. Fitrah Based Education, Bekasi: Yayasan Cahaya Mutiara Timur
https://majalahayah.com/fitrah-seksualitas/
http://www.pradikto.com/2016/10/pendidikan-seks-berdasarkan-usia.html
http://www.jejakpendidikan.com/2016/11/tujuan-pendidikan-seks.html
https://majalahayah.com/fitrah-seksualitas/
http://sayangianak.com/ini-cara-memberikan-pendidikan-seksual-pada-anak-sesuai-tahap-perkembangannya/
http://sayangianak.com/tips-mencegah-kejahatan-seksual-pada-anak/
#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11
Comments
Post a Comment